Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitas Muhmmadiyah Jakarta
BERSEMANGAT BERIBADAH DI 10 MALAM TERAKHIR RAMADHAN
Hal-hal yang memotivasi kita dalam beribadah di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan
Sebelum kita membahas ibadah dan amalan-amalan apa yang bisa kita lakukan di sepuluh terakhir bulan Ramadan, kita terlebih dahulu akan membahas hal-hal yang memotivasi kita untuk semangat beramal dan beribadah di sepuluh terakhir bulan Ramadan. Di antaranya:
1. Nabi Muhammadﷺ lebih semangat beribadah daripada biasanya
Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,
كانَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ إذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وأَحْيَا لَيْلَهُ، وأَيْقَظَ أهْلَهُ
Jika masuk sepuluh hari terakhir, Nabi ﷺ mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan istri-istrinya.”
Maksud dari mengencangkan sarung dalam hadits di atas adalah Nabi Muhammad ﷺ tidak menggauli istri-istrinya di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Adapun maksud dari menghidupkan malam, masih terdapat ikhtilaf dari kalangan ulama, ada yang mengatakan beliau ﷺ begadang dan tidak tidur sama sekali, dan ada yang mengatakan bahwa beliau ﷺ mengurangi tidurnya.
Pendapat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ mengurangi waktu tidurnya kedua didasari dari sebuah hadits yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ menegur orang yang ingin shalat malam selama semalam suntuk. Nabi Muhammadﷺ bersabda,