Mahasiwa keperawatan Universitas Airlangga memberikan edukasi terkait gizi cermat untuk menangkal GERD. Penyakit GERD ini menjadi penyakit populer di kalangan masyarakat umum. Edukasi ini diberikan di Puskesmas Klampis Ngasem, Surabaya. Sasaran edukasi ini ditujukan kepada pengunjung yang berada di ruang tunggu Puskesmas Klampis yang pada hari tersebut ada banyak orang dewasa, remaja, ibu hamil, dan anak-anak. Untuk memudahkan penyampaian edukasi, kelompok kami menggunakan media poster yang dicetak di kertas A3 dan membagikan leaflet kepada para pengunjung agar lebih mudah memahami materi yang telah diberikan.
     Sebenernya apa sih GERD itu dan seberapa bahayakah GERD itu?
     Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) menurut Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal di Indonesia tahun 2013 adalah kondisi di mana isi lambung naik kembali ke kerongkongan (esophagus) secara berulang dan menyebabkan gejala dan/atau komplikasi yang mengganggu, penekanan pada kata "mengganggu" karena menunjukkan adanya dampak negatif terhadap kualitas hidup. Penyakit GERD ini yang sering kali terjadi dipicu oleh pola makan yang tidak seimbang dan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada, refluks asam, dan gangguan pencernaan. Pola makan yang tidak seimbang, terutama makanan yang mengandung tinggi lemak dan pedas, dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD pada ibu hamil dan anak.
      Gejala dan/atau komplikasi yang mengganggu ini ada dua jenis, yakni (Simadibrata, Marcellus dkk, 2023): a. Gejala di sekitar kerongkongan/lambung (gejala esofageal), seperti dada panas terbakar, mulut asam/pahit. b. Gejala di luar kerongkongan atau lambung, yang sering disebut gejala ekstraesofageal, seperti sesak napas, batuk, bau mulut, radang tenggorokan, radang gusi, bahkan gigi bolong.
      Upaya yang dapat dilakukan untuk menangkal GERD dapat dilakukan dengan mengkonsumsi gizi cermat. Berikut ini ada singkatan yang dibuat kelompok kami untuk menangkal GERD agar lebih mudah dihafalkan yaitu "CERMAT".
C = Cukup cairan minimal 8 gelas dengan ukuran 230 ml/hari.
E = Eliminasi pemicu GERD. Hindari makanan pedas, asam, coklat, kopi, dan, minuman bersoda.
R = Rutin makan dengan porsi kecil. Hindari makan besar yang meningkatkan tekanan pada lambung.
M = Makan dengan waktu yang tepat. Jangan makan mendekati waktu tidur, beri jarak minimal 2-3 jam.
A = Atur berat badan ideal, karena kelebihan berat badan dapat memperburuk gejala GERD.
T = Tetap aktif olahraga. Lakukan aktivitas fisik ringan setelah makan seperti berjalan kaki, untuk membantu pencernaan lancar
      Setelah pemaparan materi selesai, para pengunjung di Puskesmas Klampis Ngasem terlihat sangat antusias memberikan beberapa pertanyaan kepada kelompok kami. Kelompok kami pun juga sangat bersemangat menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Penyakit GERD ini salah satu penyakit yang sering terjadi di masyarakat, kelompok kami berharap materi yang telah disampaikan dapat bermanfaat dan berguna untuk banyak orang.
Referensi:
Simadibrata, Marcellus, Ida Gunawan, Jeffri Aloys Gunawan, dan Daniel Martin Simadibrata. (2023). A to Z Penyakit GERD. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. https://www.google.co.id/books/edition/A_to_Z_Penyakit_GERD_Pertolongan_Perta ma/21e3EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=GERD&printsec=frontcover
Penulis: Rika Tri Agustin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI