Saya coba membuka lengan baju saya dan ternyata binatang yang merayap ditubuh saya bukanlah semut melainkan sejenis binatang yang mempunyai banyak kaki kalau dikampung saya menyebutnya jelipan. Saya sedikit shock dan langsung memanggil rekan saya yaitu kak Elda untuk membantu saya mengeluarkan binatang itu dari baju saya.Â
Masih dengan ketakutan saya terhadap binatang itu ada belut didekat saya berdiri disusul dengan ular yang sudah mati, saya benar-benar terkejut sampai tidak tahu harus bicara apalagi.Â
Sekitar pukul 16.30 kami beserta warga sekitar menyudahi membersihkan rumput di sungai itu, karena membantu mereka membersihkan sungai kami diberi tebu dan belut yang kami temukan saat bekerja tadi. Kami kembali ke lokasi tempat kami membuat bivak dan melanjutkan kegiatan disekitar lokasi itu saja. Kami langsung membersihkan diri dan mulai memasak untuk makan malam.Â
Menu makan malam kami yaitu indomie goreng, belut goreng, dan sosis goreng. Kami makan malam bersama setelah shalat maghrib setelah itu kami lanjutkan dengan shalat isya. Setelah shalat isya kami langsung bersiap untuk acara api unggun. Acara api unggun dimulai dengan sebagaimana mestinya setelah itu kami diminta untuk menampilkan yel-yel kami, ye-yel yang kami buat dalam hitungan menit dan sangat berkesan serta memalukan untuk diingat, tapi hal itulah yang akan selalu mempererat persaudaraan antar kami.Â
Setelah menampilkan yel-yel kami diminta untuk berkumpul dengan teman satu kabupaten dan menyanyikan lagu khas daerahnya. Karena saya bersama dua orang rekan saya kak Ratna dan Kak Imelda berasal dari Landak dan merupakan suku melayu jadi kami menyanyikan lagu melayu yang berjudul " Ade Kera Makan Jagong Direk ", lagu yang bahasanya melayu khas kabupaten landak pastinya.Â
Setelah masing-masing dari menampilkan lagu khas daerahnya kami berkumpul dan dibagi untuk melakukan sharring dengan kakak-kakak dewan. Pada saat sharring saya manfaatkan untuk menceritakan apa yang saya rasakan serta hal-hal yang selalu mengganggu pikiran saya.Â
Tepat pada pukul 22.00 sharringnya selesai dan kami diminta untuk istirahat di bivak masing-masing. Tetapi sebelum istirahat ternyata ada senior yang datang mengunjungi kami dan membawakan kami makanan, saat itu saya sangat senang karena saya tipe orang yang tidak bisa tidur kalau belum makan sesuatu sebelum tidur. Awalnya saya bisa tidur tapi lama kelamaan saya merasa sangat kedingingan dan tergangganggu oleh nyamuk, akhirnya saya bangun dan duduk didekat bara api sampai kami dibangunkan kembali.
Hari kedua kemah bakti Selasa 8 Mei 2018, kami dibangunkan pukul 03.00 dan berkumpul mengunakan seragam harian. Kami akan diuji tentang pengetahuan kami terkait dewan dan ambalan.Â
Saya bersama satu rekan saya kak Vita diuji oleh kak Rezka dan kak Nona, alhamdulillah kami bisa menjawab walaupun ada beberapa yang masih tidak terjawab dan kami merupakan kelompok yang paling cepat selesai.Â
Karena sudah selesai kami melaksanakan shalat subuh, setelah shalat subuh kami mengganti pakaina lapangan dan saya berinisiatif memasak untuk sarapan pagi dengan harapan dapat melaksanakan kegiatan dnegan cepat, tapi ternyata dugaan saya salah bukannya selesai masak kami malah diminta untuk senam dan lari pagi, alhasil indomie yang saya masak mengembang setelah kami kembali dari lari pagi. Tapi meskipun mengembang indomie itupun habis kami makan bersama.Â
Setelah makan kami melanjutkan aktivitas kami dengan tugas yang sudah kami tentukan. Ada yang memungut sampah disekitar yayasan, membersihkan mushala, membakar sampah, membersihkan toilet dan kamar mandi hingga melaksanakan bakti pendidikan.Â