Saya akan mulai bercerita tentang semua hal yang saya lakukan pada saat kemah bakti di Yayasan Darussalam yang bertempat di Desa Punggur. Senin, 7 mei 2018 merupakan hari pertama saya bersama delapan rekan saya berangkat menuju Yayasan Darussalam tempat kami akan melaksanakan kemah bakti.Â
Perjalanan menuju Yayasan memakan waktu kurang lebih 25 menit, kami berangkat menggunakan sepeda motor dengan bergoncengan dan satu diantara kami ada yang diantar.Â
Sesampainya kami di lokasi kami langsung diarahkan untuk membuat tenda darurat atau bivak untuk kami berteduh, terdapat tiga bivak yang kami buat karena kami terdbagi menjadi tiga kelompok, jarak antar bivak tidak terlalu jauh.Â
Setelah membuat bivak kegiatan yang kami lakukan adalah memasak bahan makanan yang kami bawa, meski kami terbagi menjadi tiga kelompok akan tetapi kami memasak bersama. menu yang kami masak adalah indomie rebus dicampur telur dengan tambahan sayuran yang ada ditempat kami berkemah, saat kami sedang memasak ada panggilan agar kami berkumpul akhirnya saya bersama satu orang rekan saya tinggal untuk memasak sedangkan yang lainnya berkumpul.Â
Tujuan dikumpulkannya kami adalah untuk memberikan arahan lebih lanjut terkait kegiatan yang akan kami laksanakan setelah kami istirahat dan makan. Karena kecerobohan saya indomie yang kami masak tumpah dan hanya menyisakan setengahnya saja, kami pikir itu tidak akan cukup untuk kami makan akhirnya kami memasak lagi indomi dengan campuran sayuran tanpa telur.Â
Setelah makanannya masak kami berkumpul disatu tempat yang sudah kami bersihkan untuk makan bersama, meski hanya dengan menu yang seadanya kami makan dengan lahap, kami merasakan sensasi yang berbeda ketika kami makan bersama. tepat setelah kami benar-benar selesai makan hujan pun turun.
Kami tidak melanjutkan kegiatan kaami saat hujan karena berpikir hujannya tidak akan lama, untuk beberapa saat kami berteduh di bivak kami masing-masing tetapi hujan semakin lebat dan kami harus pindah ke teras belakang salah satu rumah yang ada di Yayasan. Sambil menunggu hujan reda beberapa dari kami melaksanakan tugas kami sebagi umat yang beragama yaitu shalat dzuhur, dan terus menunggu.Â
Hujan mulai sedikit reda kami mulai keluar untuk melaksanakan tujuan utama kami datang ditempat itu. Kami mulai dengan mencari warga yang perlu bantuan kami. Setelah dua rumah yang kami datnagi tidak ada hasil awalnya saya sedikit kecewa karena bantuan kami ditolak.Â
Tapi kami tidak putus asa diperjalanan meninggalkan rumah kedua saya melihat ada sekumpulan orang yang sedang menarik rumput kepinggiran sungai, tanpa banyak berpikir lagi kami langsung menuju ke sekumpulan orang tersebut dengan harapan kami dapat membantu. Dengan mengutarakan maksud kami datang akhirnya kami dapat membantu warga yang sedang membersihkan rumput yang ada di sungai.Â
Pertama kami semua mengerjakannya bersama, tapi kami tidak mungkin hanya melakukan satu kegiatan saja pada satu hari jadi setelah berbicara sebentar akhirnya kami membagi tugas, ada sekitar tiga orang yang membantu membersihkan sungai dari rumput dan yang lainnya memungut sampah,membantu warga yang sedang membersihkan parit, membersihkan makam, serta membersihkan masjid.Â
Saya mendapat tugas di bagian membersihkan sungai, pada saat membersihkan sungai saya merasa ada sesuatu yang merayap ditubuh saya, awalnya saya kira itu hanya semut besar biasa jadi tidak terlalu saya hiraukan, tapi binatang itu lalu merayap dibagian lengan saya dan saya mencoba untuk mencari tahu apa binatang yang merayap ditubuh saya.Â