Seketika lelaki tampan itu mengatakan hal demikian, sih nona yang cantik jelita itu langsung menjawab aku bahagia bersama denganmu, harta bukanlah hal yang aku inginkan darimu tetapi tanggung jawabmu terhadapku itulah yang aku kagumkan.
Mendengar perkataan itu sih nenek tua yang dari tadi bersama denganku langsung menghampiri lelaki tampan itu dan aku melihat raut wajah yang tua keriput itu yang penuh dengan kemarahan mengatakan jika engkau beranih membawa anakku aku tidak segan-segan untuk mengganggu keluargamu.
Mendengar perkataan itu lelaki tampan yang barusan merangkul gadis cantik itu lepas saat, dan dari kejauhan sana aku melihat betapa kasihannya ketika dia berlutut dihadapan nenek tua itu sambil memohon dan mengatakan ibu izinkan aku untuk membahagiakan anakmu namun seribu sayang perkataan itu hanya di abaikan oleh nenek tua itu.
Betapa terpukulnya batin dari sang pemuda gagah itu ketika segala omongan yang dia samapikan hanya dianggap angin yang lewat, seolah-olah yang dia ajak bicara bukanlah manusia melainkan batu.
 bimbang dan cemas itu yang dialami oleh pemuda tampan itu, pikiran mulai karuan antara bertahan atau tidak, Sebap segala omong sudah tidak didengarkan.
 Ketika pemuda tampan itu hendak untuk berdiri dari hadapan nenek tua itu tiba-tiba tangan yang tepat kena di pipih bagian kanan dari pemuda itu membuat dia jatuh tidak berdaya.
Cacian hinan berbising di telinga ditambah lagi dengan dorongan membuat pemudah itu tidak bertahan dan langsung mengatakan ayah, ibu maafkan aku jika sudah lancang ingin menikahi anakmu, aku sadar aku tidak memiliki apa-apa tetapi karena atas dasar saling mencintai.
Kata-kata yang keluar dari mulut manis pemudah itu membuat aku terhipnotis, Karen berbicara saling mencintai itu adalah bagian dari hukum yang ada didalam hubungan itu sendiri.
Mendengar perkataan itu sih kakek tua dan nenek keriput itu terawa sambil memberikan sindiran seolah-olah apa yang disampaikan oleh anak mudah itu hanyalah sebuah candaan.Â
Perasan marah yang merasuki pikiran pemudah itu pun langsung meluap dan berdiri tanpa keluar sepatah katapun langsung pamit untuk pergi, namun ketika dia mau pergi si gadis cantik itu pun menghalangi langkah kakinya Dan mengatakan tunggu, aku ingin ikut bersama denganmu.
Mendengar ucapan itu sih kakek tua dan nenek keriput pun ikut diam dan saling melihat satu sama lain, seolah-olah apa yang baru disampaikan oleh anak semata wayangnya bukanlah satu hal yang benar-benar terjadi,Tetapi karena atas dasar saling mencintai anak gadisnya pun ikut bersama dengan sih pemudah tampan.