2.Melakukan edukasi praventif.dan promotif
Rasulullah selalu mengajarkan agar umatnya bersikap ber-ammar ma'ruf nahiy munkar. Yaitu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran. Islam memang telah memerintahkan kepada setiap orang untuk mempraktekan gaya hidup sehat, pola makan sehat dan berimbang serta perilaku dan etika makan. Misalnya diawali dengan makanan. Allah SWT telah berfirman:
"Makanlah oleh kalian rezeki yang halal lagi baik yang telah Allah karuniakan kepada kalian" (TQS. An-Nahl [16]: 114).
Kebanyakan wabah penyakit menular biasanya ditularkan oleh hewan (zoonosis). Islam telah melarang hewan apa saja yang tidak layak dimakan. Dan hewan apa saja yang halal dimakan. Apalagi sampai memakan makanan yang tidak layak dimakan, seperti kelelawar. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, mengisi perut dengan 1/3 makanan, 1/3 air dan 1/3 udara, termasuk kaitannya dengan syariah puasa baik wajib maupun sunnah.
3.Selalu percaya pada takdir yang ditetapkan Allah
Seperti yang dikatakan dalam Al-Quran surh At-Taubah ayat 52, "Katakan: Tidak ada yang akan menimpa kita kecuali apa yang Allah putuskan untuk kita."
Musibah yang sedang kita alami saat ini bisa jadi adalah ujian yang Allah tetapkan, untuk menguji kelayakan kita sebagai hambanya. Maka selalu percaya akan ketentuan Allah adalah cara terbaik yang dilakukan dimasa covid-19 saat ini.
4.Selalu Sabar
Allah tidak akan memberikan ujian pada hambaNya diluar kemapuan hamba-hambaNya. Seperti dalam surah Al-Baqarah ayat 177:
"Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."
5.Menerapkan PHBS (Prilaku Hidup Bersi dan Sehat)
Diriwayatkan dari Sa'ad bin Al-Musayyib dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Mahaindah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu. Dan jangan meniru orang-orang Yahudi." (HR. Tirmizi).