Mohon tunggu...
Rika Apriani
Rika Apriani Mohon Tunggu... Novelis - Writer, author, blogger. Nama Pena: Zanetta Jeanne.

Creating my own imaginary world through writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Gerbang Sekolah Aku Menanti

22 Maret 2024   13:13 Diperbarui: 22 Maret 2024   13:25 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels.com / Daniel Liu

“Eh, itu kan tukang becak yang kemarin.” Kata anak perempuan yang mengenakan pita ungu di rambutnya.

“Oh iya, betul. Cakep juga dia.” Teman yang satunya menimpali.

“Cakep sih cakep. Tapi tetap aja tukang becak.” Teman perempuannya yang lain menambahkan. Mereka lalu tertawa terbahak-bahak sambil memandangi Adi dengan sinis.

Adi yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka menjadi sedih. Ia tertunduk malu dan tidak berani mengangkat mukanya. Ica yang menyadari hal itu langsung menghampiri anak-anak perempuan yang telah menghina Adi tersebut.

“Kalian ngomong apa barusan? Tukang becak?” Ica bertanya dengan suara lantang kepada gadis-gadis itu. Mereka menghentikan tawanya dan hanya diam memandangi Ica.

“Asal kamu semua tahu ya. Biarpun tukang becak, ia sudah bisa cari uang sendiri. Daripada kalian yang hanya mengandalkan harta orang tua saja!” Ica membentak mereka sambil menunjuk-nunjuk ke arah anak-anak perempuan itu satu persatu.

“Dan aku ga mau dengar lagi kalian menghina Adi di hadapanku. Siapa aja yang berani menjelek-jelekkan dia, harus berhadapan denganku. Paham?” Ica mengepalkan tinjunya. Mukanya mulai merah bagai kepiting rebus.

“Sudah Ica, aku gapapa kok. Kita pulang aja yuk. Mama kamu pasti sudah menunggumu di rumah.” Tanpa menunggu jawaban Ica, Adi langsung meraih tangan Ica. Ia menarik Ica dengan halus untuk segera pergi dari tempat itu. 

Ica yang saat itu sedang marah besar tiba-tiba menjadi mereda. Ia tak menyangka Adi akan menggenggam tangannya selembut itu. Bagaikan siraman air yang sejuk di tengah panasnya api yang membara. 

Kini ada api lain yang muncul di hati Ica. Api yang mampu membuat wajahnya bersemu merah muda. Bukan merah tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun