Mohon tunggu...
Rika Andriani
Rika Andriani Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMaA

Ibu dari dua orang gadis yang berprofesi sebagai guru matematika. Senang mencoba hal baru. Hobi masak, baking, berkebun dan bereksperimen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewujudkan Generasi Unggul Melalui Program yang Berpihak pada Murid

28 April 2022   09:05 Diperbarui: 28 April 2022   09:12 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program 5W12D merupakan program pembiasaan mengerjakan sholat 5 waktu dan Dhuha 12 rakaat. Kegiatan Untuk kegiatan sholat Dhuha dilakukan di masjd sekolah dengan penambahan pemberian ceramah motivasi yang diberikan oleh guru yang ditugaskan secara bergantian. Sholat dilakukan secara mandiri, dapat juga secara berjamaah. Untuk mengetahui progres siswa dalam melakukan sholat wajib dan dhuha ini, pihak sekolah memberikan angket secara berkala agar siswa dapat memberikan laporan aktivitasnya.

Kegiatan lain yang digulirkan adalah master SMS melalui aplikasi ACT. SMS disini memiliki kepanjangan Sedekah Minimal Seribu, yang dilakukan melalui aplikasi Action Pay yang diinstalkan pada smartphone siswa. Dengan aplikasi ini, sedekah bisa dilakukan secara istiqomah dan langsung masuk ke akun sedekah sekolah. Jumlah pengumpulan sedekah dapat diketahui secara real time dan dapat digunakan kapan saja untuk di donasikan dalam bentuk  yang diinginkan. Saat ini sedekah yang terkumpul digunakan untuk pembelian kursi roda untuk didonasikan pada yang membutuhkan.

dokpri
dokpri

Mencetak generasi unggul yang memilliki kemampuan digital entrepreneur merupakan salah satu program sekolah. Secara berkala, sekolah mengadakan webinar berkenaan dengan pengetahuan digital entrepreneur, antara lain: webinar pengenalan berpikir komputasional melalui Coding dan NFT, webinar mencetak investor, dan webinar Membentuk Karakter Unggul Dengan Menabung Saham.

Kegiatan lain adalah kegiatan penguatan karakter dan pekan kreativitas yang dilakukan di masa jeda PAS. Dalam kegiatan ini dilakukan lomba-lomba, antara lain, lomba Cerdas Cermat, karaoke, dan masak. Lomba ini diharapkan mampu menggali potensi lain siswa diluar akademik.

Program sekolah yang berhubungan dengan kegiatan literasi adalah  mencetak 100 buku. Program ini memfasilitasi siswa yang memilliki minat dan bakat dalam menulis. Sekolah memfasilitasi, mulai dari pemberain pembekalan menulis, hingga penerbitan buku. Siswa dibimbing secara intensif selama dua minggu, hingga mereka menemukan ide dan mampu mengekplorasi diri menghasilkan sebuah tulisan yang berkualitas.

dokpri
dokpri

Selain kegiatan yang langsung melibatkan siswa, ada pula kegiatan yang melibatkan guru, rekan sejawat bahkan orang tua siswa, demi tercapainya pelayanan terbaik bagi siswa. Sekolah mengadakan worshop tentang penulisan soal High Oeder Thinking Skill (HOTS) untuk membekali guru-guru dalam mengenali, menganalisa, membuat dan mengaplikasikan soal HOTS dalam pembelajaran. Hal ini dapat mengasah kemampuan berpikir kreatif bagi siswa, dan merangsang kebinekaan global. Kegiatan workshop ditindaklanjuti dengan supervisi kelas yang lebih menekankan pada implementasi soal HOTS sebagai aplikasi dari workshop.

Sebagai guru penggerak, saya diberi kesempatan untuk menyampaikan informasi dan ilmu penting mengenai hal0hal apa saja yang dipelajari di Pendidikan Guru Penggerak, Saya menyampaikan secara formal maupun informal melalui obrolan santai. Saya juga melakukan coaching clinic nbagi rekan guru yang berminat untuk mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7. Saya menyampaikan informasi ter-update dan trik-trik yang dapat dilakukan dalam proses seleksi.

Sebagai implementasi dari modul 2.3, saya mencoba mengaplikasikan praktik coaching, baik pada siswa maupun pada rekan sejawat. Ketika berhadapan dengan suatu permasalahan, kami melakukan obrolan ringan yang didalamnya mengandung unsur TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Keputisan yang BerTanggungjawab), sehingga saya berlatih untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun coachee agar mampu mengekplorasi kemampuan dirinya untuk mecari solusi dari permasalahan yang dihadapinya.

Saya juga menggunakan konsep Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajar. Setelah mempelajari konsep Dilema Etika, Bujukan Moral, 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan, saya mencoba menggunakan langkah-langkah tesebut saat menghadapi suatu kasus yang terjadi di sekolah. Saya mendapatkan kasus siswa yang bermasalah saat pembelajaran daring, dengan tingkat kehadiran dan pengumpulan tugas yang sangat minim. Saya yidak langsung mengambi Tindakan pada siswa tersebut, namun melakukan tahapan 4-3-9 sesuai dengan konsep yang kami pelajari di modul 3.1. Keputusan yang diambil menjadi lebih bijak dan matang karena sudah melewati tahapan-tahapan pengujian dan refleksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun