Setiap awal pembelajaran, saya mulai dengan menyapa siswa, layaknya pembelajaran tatap muka. Lakukan pembukaan dengan menyapa dan menanyakan kabar. Untuk mengetahui apakah siswa benar-benar menyimak pembelajaran, di awal dilakuka absen manual, dengan instruksi berbeda-beda setiap pertemuannya. Pertemuan pertama siswa diminta mengklik gambar telunjuk untuk menyatakan bahwa dia hadir di kelas. Pada pertemuan kedua, siswa diminta mengklik emot sesuai suasana hati. Dengan demikian kita bisa melakukan komunikasi private kepada siswa jika emot nya sedih, atau galau. Sapa secara personal, kenapa suasana hatinya kurang baik. Dengan demikian, siswa juga merasa bahwa gurunya memperhatikan kondisi siswa.
Percakapan di WAG dimulai dengan prakata tentang materi, menginformasikan tujuan pembelajaran hari ini. Apa saja yang harus dipahami dalam pembelajaran satu jam ke depan, Kemudian dilanjutkan dengan memberikan video pembahasan. Beri siswa waktu untuk menyimak dengan seksama. Ingatkan pada siswa, bahwa menyimak video harus pertahap tidak boleh diloncat-loncat. Selama durasi menyimak, jangan ada percapakan di WAG agar siswa fokus menyimak video pembahasan.
Dalam satu pertemuan saya menampilkan dua buah video dengan durasi tidak lebih dari 15 menit. Setelah menyimak video, siswa dipersilahkan untuk bertanya dan berdiskusi. Jika tidak ada yang ditanyakan, dilanjutkan dengan video yanng kedua, lalu berdiskusi kembali. Kemudian ditutup dengan menyimpulkan materi hari ini. Setelah pembelajaran selesai, siswa diberi link presensi. Sebanyak pendalaman materi dan feed back, siswa diberi tugas melalui Google Classroom. Tugas dikumpulkan di Google Classroom dengan waktu yang ditentukan.
Selain di bagikan di WAG, video pembelajaran juga di posting di Google Classroom. Ada pula Modul di Google Classroom untuk menambah referensi siswa belajar. Jadi WAG, Video pembelajaran, dan google Classroom sudah menjadi kesatuan yang tak terpisahkan untuk Pembelajaran matematika yang menyenangkan dan ramah kuota. Pada link presensi juga siswa diberikan pertanyaan tentang tingkat pemahaman materi setelah menyimak video, dan sampai pertemuan ketiga rata-rata daya serap pemahaman materi menurut versi siswa adalah 3, 82 dari skala 1-4. Hal ini menunjukkan kolaborasi WAG, video pembelajaran dan GCR sebagai pembelajaran versi ramah kuota dapat menciptakan pembelajaran yang optimal untuk siswa di masa pandemi. Semoga pengalaman ini bisa menginspirasi teman-teman semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H