Tanaman Cokelat (Kakao) sebagai salah satu tanaman yang berpotensi di Desa Buntu Batu Dusun Almanar
Desa Buntu Batu Bua Ponrang (Dusun Almanar), sebagai salah satu desa atau wilayah penghasil tanaman cokelat atau kakao. Desa tersebut memiliki lahan yang bagus untuk menanam tanaman seperti tanaman kakao ini.
Kakao adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal dari Amerika Selatan, tetapi sekarang ditanam diberbagai kawasan tropika salah satunya di Desa Buntu Batu Dusun almanar.
Kakao merupakan tumbuhan tahunan berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Bunga kakao, sebagaimana anggota sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang.
Bunga sempurna berukuran kecil, tunggal, tetapi tampak terangkai karena sering jumlah bunga muncul dari satu titik tunas. Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil, semut bersayap, afid, dan beberapa lebah) yang biasanya terjadi pada malam hari. Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari.
Menurut narasumber yaitu Bpk. Syamsul, masalah yang sering dihadapi oleh petani penanam cokelat tersebut yaitu Hama atau sering di sebut juga dengan istilah “Imago”.
Dimana hama tersebut sangat menghambat pertumbuhan tanaman cokelat (kakao)t. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, imago adalah hewan dalam tahap akhir fotosintesis.
Ditahap akhir, semua pertumbuhan dan perkembangan hewan telah sempurna. Imago memiliki bentuk tubuh, system pencernaan, dan system reproduksi yang sempurna. Beliau juga menyebutkan contohnya seperti ulat ulat kecil atau tikus yang memakan tanaman cokelat (kakao) tersebut.
Selain itu, Bpk syamsul juga menyebutkan salah satu cara atau upaya yang biasa dilakukan oleh masyarakat petani dalam mengatasi hama tersebut yaitu dengan rajin menyemprot tanaman cokelat serta melakukan perawatan yang lebih rutin agar tanaman cokelat tersebut dapat terjaga dengan baik.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari tanaman kakao ini, yakni Biji kakao (biji kakao kering dan terfermentasi) memiliki 45-53,2% lemak dalam bentuk cocoa butter (juga dikenal sebagai theobroma oil) yang terdiri dari berbagai asam lemak.
Biji kakao mengandung hingga 10% fenol dan flavonoids yang merupakan antioksidan yang berpotensi menghambat kanker atau penyakit kardiovaskular, serta potassium, magnesium, kalsium dan zat besi.
Selain itu, mereka mengandung 1-3% theobromine dan kafein, alkaloid yang merangsang system saraf pusat. Kafein memiliki efek positif pada kewaspadaan mental, misalnya saat dikonsumsi dalam minuman berkafein.
Menurut narasumber, tanaman cokelat ini juga sebagai sumber pendapatan bagi sebagian masyarakat petani disana, dimana cokelat tersebut di pasarkan dengan melakukan pemasaran langsung oleh petani atau penampung istilahnya, kemudian dipasarkan ke daerah kota seperti ke Kota Palopo dan Kota Makassar. Beliau juga menyebutkan bahwa pada saat ini, tanaman kakao sedang mengalami penurunan yang di akibatkan oleh tanah yang kurang baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI