Mohon tunggu...
Rika Salsabila Raya
Rika Salsabila Raya Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalisme dan ibu dua anak

Pernah bekerja sebagai Staff Komisioner Komnas Anak dan Staff Komunikasi di Ngertihukum.ID

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Oh! Ini Rasanya Kuliah Sembari Hamil

5 Mei 2024   00:07 Diperbarui: 5 Mei 2024   00:15 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

"Wueeeekkkkk" 

(Kepala pening, mual) 

Teman saya di kelas cuma bisa kasih kata-kata mutiara; "Sabar ya bumil". 

Ini cerita saya yang punya pengalaman kuliah yang sedikit lagi lulus sambil hamil muda. Tulisan ini semata-mata hanya ingin menceritakan apa yang terjadi dengan saya di saat itu. Sekali lagi, tidak ada keinginan dari saya untuk melarang, mendiskreditkan pernikahan dan kehamilan sebagai penutup pintu perempuan untuk menggapai cita-cita. Be wise ~

. 

Dua mata kuliah harus saya selesaikan sebelum akhirnya lanjut skripsi. Saat itu saya sudah masuk usia 5 bulan, lucu nya anak saya ini baru mulai ngasih tanda kaya mual. 

Saat itu kira-kira di semester 6, dosen saya selalu notice kalau di kelasnya ada yang lagi hamil, karena waktu itu perut saya belum terlalu kelihatan hamil alias masih kurus jadi masih "OH MANA YANG HAMIL?", tapi setelah membesar diubah perkataanya jadi " Gimana kabarnya bumil?". Saya resmi masuk fase ibu-ibu. 

Ok, baik kan dosen-dosenku? Hehe. Setelah dua matkul selesai, saat itu sudah ada program KKN yang alhamdulillahnya para dosen di jurusan saya memahami. 

Ternyata nama Saya sudah ditandain sama Kaprodi buat dikasih KERINGANAN seperti boleh tidak kuliah tatap muka, mantap kan?, sebelumnya saya sangat merasa bersyukur dan ingin mengucapkan Terima kasih banyak untuk pak Kholis sebagai kajur saat itu, yang pada akhirnya saya juga dikasih kelonggaran untuk KKN on-campus karena keadaan saya yang sangat tidak mumpuni untuk berpergian jauh. Kalau untuk KKN, jelas rasa Terima kasih saya ini akan diberikan ke pak Deden Mauli Darajat yang baik banget sudah kasih kesempatan KKN di lingkungan kampus. 

Sempat saya cerita ke suami soal perizinan ini, kalau saja tidak dikabulkan terpaksa saya harus cabut ke desa-desa yang ditunjuk kampus. Bagaimana respon suami? Tentu dong kecut, kata dia "YANG BENER AJE". Setelah dapat perizinan, ternyata suami saya tetap warning buat jangan... Ya paham lah namanya baru nikah, kebayangkan... Po.. Se.. Sif.. Nya.. 

Tugas KKN Saya kerjakan dari jauh, sampai akhirnya selesai bikin laporan dan menghadapi drama Ketua KKN kena Masalah. Yaudahlah kalau ini jadi rahasia negara aja, kondisi hamil makin menjadi ketika rasa mual itu berubah jadi sakit pinggang dan pegel-pegel. Selain itu, saya ketularan pilek, percaya gak saya pilek sampai 3 minggu? Setiap hari saya bawa tisu dan ya, kulit saya gatal-gatal sampai berbekas.

Semester 8 datang, saya sedang fokus menulis skripsi yang penuh perjuangan. Kali ini, anak saya sudah lahir. Setiap bimbingan saya langsung pulang, gak bisa cepika-cepiki sama teman lain dan karena saya mom eping yang kemana-mana bawa alat pumping tentu saya sering kerepotan. 

Sudah jelas repotnya, saya gak mau ingat-ingat. Tapi saya jelas gak mau terjebak di fase ujian kaya gitu, dipastikan oleh saya bahwa skripsi saya bisa selesai dengan cepat yaitu target saya 2,5 bulan. Ternyata meleset, dosen pembimbing saya untungnya baik, bisa memahami saya untuk CEPETAN KELUAR DARI KAMPUS, AYOK LULUS. Sampai akhirnya saya dapat cerita kalau dia juga pernah punya mahasiswa yang hamil tapi minta cepet-cepet lulus, lah kok kaya sa.. Yaaa.... 

Tiga bulan berlalu, akhirnya saya selesai skripsi, ngurus wisuda dan LULUS. 

Jadi bagaimana rasanya? 

Semangat! Saya terpacu untuk segera lulus karena saya harus berfokus ke anak saya. Mungkin ada perempuan hebat lain di dunia ini yang bisa fokus dalam dua hal atau lebih. 

Jika ada yang masih di fase ini, semangat terus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun