Engkau berkata dengan air mataÂ
Turun seketika dilanda cinta
Hari itu engkau pinang diriku dengan kata
Janji sehidup semati tiada murkaÂ
Senyuman indahmu menerangi hatiku
Sebagaimana lentera bulan menyinari malam kaku
Di bulan kasih engkau berbahagia
Bersama buah hati kita yang sahaja
Sekarang engkau hanya tertunduk lesuÂ
Bila Pikiranmu mengatakan diriku tak bahagia
Siang dan malam seakan doa itu terucap
Sebagaimana hamba ke Tuhan yang esa
Buatlah dirimu percaya akan kepercayaan
Sederas hujan di awal bulanÂ
Suamiku, layaknya api yang tak pernah padamÂ
Cintamu sedalam lautan terdalam
Sayangmu melebihi perasaanÂ
Tekadmu membuat siapapun ketakutan
Jasa mu sebagaimana tongkat yang tahanÂ
Suamiku, di bulan kasihÂ
Jangan pernah menyerah akan nestapa
Seakan Tuhan memberkati kita dengan rencana
Jangan pernah bersedih akan kata dan rupa
Mencintaimu adalah nikmat yang tak dusta
Berbahagialah karena engkau ku cinta
Maka diriku berharap Tuhan menjaga hati
Selayaknya menjaga pintu surga untuk kaum terpilihÂ
Hindari kata pisah sejak dini
Sebagaimana takdir berdiri
Hati tidak pernah salah memilihÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H