Ketiga hal ini berada di luar kendali manusia. Terjadi dan muncul bisa tiba-tiba atau direncakan seperti kelahiran dengan operasi Caesar atau kematian dengan cara euthanasia, tapi lebih seringnya datang seperti jailangkung.
Datang tak dijemput, pergi tak diantar. Semuanya terjadi di luar kuasa kita.
Oleh karena itu, waktu adalah anugerah. Waktu bukanlah uang, waktu adalah hidup itu sendiri. Bukan membuang-buang waktu yang saya ingin soroti, tapi tidak mempertanggungjawabkannya kepada pemberi waktu, sang pemilik waktu.
Apapun kepercayaan Anda, apakah Anda percaya pada reinkarnasi atau kehidupan kedua kali setelah kematian raga, mungkin Anda sepakat dengan saya:
hidup yang kita tahu adalah hidup yang sekarang di bumi ini dengan waktu yang terbatas.
Waktu bukannya tidak terbatas; ia sangat terbatas diberikan kepada setiap individu dan berakhir tanpa pemberitahuan. Oleh karena ia terbatas, ia harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bagaimana caranya?
MEMANFAATKAN WAKTU
1. TEMUKAN TUJUAN HIDUP ANDA
Anda bisa mencarinya dari iman dan agama yang Anda yakini, atau Anda bisa menanyakannya kepada orang-orang yang Anda anggap bijak dan mengerti seluk-beluk kehidupan dan dunia ini.
Yang penting, carilah tujuan itu, cari tahu dan tetapkan tujuan itu sebagai hal yang harus dicapai dalam masa pengembaraan Anda sebagai manusia di muka bumi. Sebab kita semua adalah seperti musafir di padang gurun yang bernama kehidupan.
2. BUAT RENCANA UNTUK MENCAPAI TUJUAN