Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sebelum Janur Kuning Melengkung

9 Maret 2021   21:04 Diperbarui: 9 Maret 2021   21:21 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau bilang juga ke dia, ga usah datang dengan baju yang disama-samakan dengan seragam keluarga. Jadi omongan orang nanti. Sah juga belum, kok udah geer kali merasa bagian dari keluarga?

Kita arisan keluarga besar terus dia minta ikut? Mamak tengok dulu sudah berapa lama kalian jalan. Jangan baru lima hari jadian udah kau kenalkan dia ke Oppungmu, ke Ajumu, ke Tulangmu, ke sepupu-sepupumu. 

Nanti putus kau, datang lagi kau dengan yang baru, spanneng-lah semua orang. What happened to the previous one?  Who dumped whom? Kau pasti malas menjawabnya, 'kan? Sama, Mamak juga bakal malas. Dan ga enak nanti sama pacar barumu.

Apalagi, apalagi, Nak, jangan kau ajak dia ikut liburan sama keluarga kita kalau masih berstatus pacar. Sulit, Nak, awkward nantinya. Di mana nanti dia tidur? Gimana makannya? 

Tenang ga hati Bapak Mamaknya melepas dia pergi sama kita? Jangan-jangan orang itu pun sebenarnya ga rela melepas karena khawatir nanti ada selisih paham, tapi kalian terlalu ngotot mau pergi sama-sama. 

Jangan-jangan pacarmu menelepon Bapak Mamaknya terus, mengadukan keluarga kita begini dan begitu. Demi kewarasan kita semua, jangan kau ajak pacarmu ya sebelum dia resmi jadi pasangan hidupmu.  

2. Soal menyimpan kenangan.

Nak, Mamak dulu mulai menjalin hubungan romansa ketika belum ada yang namanya media sosial. Handphone jaman itu pun cupu kali, kalau ga di-slide, ya dilipat. Kalau ada Mamak selfie-selfie, foto-foto sama mantan kekasih Mamak ya tersimpannya hanya di handphone itu. Mamak terlalu malas memindahkannya ke komputer. Begitu putus, hapus semua foto dan video. Gampang.

Tantangan hubungan cinta jaman kalian beda, Nak. Ada media sosial, ada dorongan untuk memamerkan kau pacaran dengan siapa, apa yang kalian kerjakan, gimana hubungan pacarmu dengan keluargamu. Harmonis ga, sering jalan bareng ga, apakah kalian backstreet, de-es-te, de-es-be? Kau jadikan media sosial perpanjangan handphone-mu untuk menyimpan kenangan manis. Tapi begitu kau putus, apa yang terjadi?

Menghapus kenangan itu perlu waktu. Ga segampang klik tiga titik di pojok kanan atas dan pencet "Delete". Ada pertimbangan kalau foto itu bukan cuma tentang kalian, tapi menghadirkan orang lain juga. Misalnya kau ingin menyimpan foto-foto sama kawan-kawanmu, tapi selalu ada si dia di situ. Kalau kau hapus, habis semua kenanganmu dengan kawan-kawanmu, lenyap tak bersisa. Kalau kau simpan, sepet banget ngelihat muka mantanmu setiap kali kau log in. Apalagi kalau pacar barumu sudah mulai cemburuan, beuh, bubar dunia persilatan.

Saudaranya kawan Mamak punya trik: setiap kali punya pacar dia bikin folder khusus foto dan video dengan orang itu. Begitu putus, hapus foldernya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun