Sekolah dengan kolam renang pribadi, istal kuda, lapangan tenis mungkin terlihat bagus untuk banyak orang, tapi apa tujuannya. Setelah tahu apa yang diajar dan siapa yang mengajar, fokus orang tua saya berikutnya adalah pada infrastruktur untuk mencapai tujuan pengajaran.
Jika sekolah ingin siswa mengenal komputer sejak usia dini, maka harus ada lab komputer. Jika sekolah ingin siswa memiliki banyak pengetahuan dan wawasan, maka harus ada perpustakaan dengan koleksi yang ekstensif. Jika sekolah ingin siswa berolahraga cukup dan bugar, maka sediakan lapangan olahraga yang memadai.
Simple saja sih. Di Bandung ada sekolah yang SPP-nya terkenal murah dan lulusan di sana terkenal baik, tapi untuk pelajaran olahraga siswanya senam di trotoar setiap paginya dengan kendaraan yang lalu-lalang. Tentu saja sekolah seperti itu tidak akan menjadi pilihan bagi orang tua saya. Saya tidak tahu ya buat orang tua lain dengan pertimbangan lain, karena setiap keluarga memiliki pertimbangan dan nilai mereka masing-masing.
Demikian tiga inti yang menjadi kiat pilih sekolah dari orang tua saya yang juga saya terapkan untuk anak-anak saya. Semoga pandemi cepat berlalu supaya mereka bisa kembali bersekolah secara normal. Ingat 3M ya: memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, dan menjaga jarak. Salam sehat, salam pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H