Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kau Harus Belajar Bersyukur

5 Agustus 2020   11:20 Diperbarui: 5 Agustus 2020   11:27 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah itu si Patrik tidak mengeluh lagi soal air selama beberapa bulan. Mamak lupa apa topik berikutnya yang dia keluhkan karena waktu itu kami semua sibuk melakukan penelitian. Mamak dan kawan-kawan dikirim ke kota-kota yang berbeda. Mamak pergi ke kantor pusat Denso di Nagoya, satu orang kawan Mamak menyusul Mamak ke sana dan sesudahnya kami berjalan-jalan di Gifu. Mamak lupa si Patrik dikirim ke mana.

Moral of the story-nya, Anakku, kalau jadi orang harus belajar bersyukur. Bagaimana pun kondisimu, kau harus bisa merasa cukup dan diberkati. Mungkin kau tidak menyukai apa yang kau terima, dari Tuhan atau dari sesama manusia, tapi sebagai anak beradab dan berbudi pekerti tetaplah kau harus mengucapkan terima kasih.

Jangan kau lupakan nasihat Mamak ini, ya! Kalau sampai kau lupa, Mamak jewer kupingmu, tak peduli kau sudah bersuami/beristri dan beranak. Kalau kau salah, kubilang kau salah, supaya kau kembali ke jalan yang benar.

Kawan Mamak si Patrik itu waktu meninggalkan Tokyo pun sempat bikin malu. Jadi, sebagai orang asing ada pajak yang harus kami bayar setiap bulan ke sejenis kantor kecamatan di sana. Jumlahnya kalau dikumpulkan selama setahun cukup besarlah, lumayan kalau dibelikan oleh-oleh buat Oppungmu.

Tapi Mamak takut kalau tidak bayar. Mamak takut dendanya yang besar; Mamak juga takut dengan stigma orang. Mamak di sana membawa nama bangsa; Mamak tidak ingin orang dari negara kita dicap ini dan itu. Lain Mamak, lain si Patrik. Dia nekat tidak membayar berbulan-bulan dan di imigrasi waktu dia hendak terbang pulang ke Denmark dia dicegat. Dia diharuskan membayar pajak itu beserta dendanya.

Patrik pulang dua minggu sebelum Mamak pulang ke Bandung. Email Mamak dari kampus belum dihapus, jadi Mamak cukup kaget waktu menerima email dari Sensei menceritakan apa yang Patrik alami dan meminta kami menyelesaikan semua kewajiban sebelum lepas landas. Bah, bikin malu saja si Patrik ini. Tidak hanya bikin malu angkatan kami, tapi juga adik kelasnya yang ada di angkatan berikutnya.

Moral of the story yang kedua adalah jangan berhutang. Ke mana pun kau pergi, hutangmu akan mengejarmu. You can run, but you can't hide. Tunaikan kewajibanmu, lunasi hutangmu. Yang ketiga, jaga nama baik negara asalmu. Buat kebanyakan orang Jepang waktu itu hanya ada tiga bangsa di dunia: Jepang, Amerika Serikat, dan lain-lain. Jangan bikin mereka mencibirmu dan negaramu karena kau silap sekejap.

Itulah pelajaran yang Mamak ingin kau serap hari ini. Camkanlah baik-baik di benak dan hatimu ya, Nak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun