Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengapa Manusia Membunuh?

14 Juni 2020   09:42 Diperbarui: 14 Juni 2020   09:55 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kasus yang terselesaikan, ada juga kasus yang masih menghasilkan output yang sama pada tahun 2016 walaupun ada perubahan pada tahun 1986. Yang menyedihkan hati Letnan Park dan Detektif Lee adalah munculnya korban-korban baru yang seharusnya tidak terjadi jika mereka berdua membiarkan masa lalu sebagai masa lalu, termasuk di antaranya kekasih Detektif Lee.

Salah satu kasus yang muncul di dalam drama ini terinspirasi oleh kasus pembunuh berantai Hwaseong. Letnan Park yang adalah seorang profiler kriminal bertugas menebak profil dan motif si pembunuh berdasarkan karakteristik korban dan situasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ia menemui jalan buntu ketika ia bisa memetakan profil orang yang membunuh gadis-gadis muda secara acak, tapi ia tetap tidak bisa menebak motifnya.

Bagaimana jika si pembunuh membunuh tanpa motif? Bukan karena cinta, uang, atau kekuasaan, tapi karena ia bisa dan ia mau saja. Bagaimana menghentikan hasrat pembunuh seperti ini, bagaimana menebak langkahnya selanjutnya?

Lain Letnan Park dan Detektif Lee yang mensinkronkan gerakan di dua masa yang berbeda untuk mencegah terjadinya sebuah kejahatan, lain Detektif Park Gwang Ho (drama "Tunnel", 2017) yang melompat ke 30 tahun kemudian ketika ia mengejar seorang tersangka pembunuhan melewati sebuah terowongan ajaib.

Walaupun ada cerita tentang Detektif Park yang sempat kembali ke tahun 1987 dan kemudian kembali lagi ke tahun 2017 karena kejar-kejaran di terowongan itu, tapi tidak ada perubahan yang berarti di masa depan. Pembunuh berantai itu tetap tidak bisa ditangkap karena tidak ada bukti yang cukup.

Pada tahun 2017 Detektif Park mencoba melihat barang bukti dari masa lalu dengan kacamata baru: teknologi. Pada tahun 1980-an memecahkan kasus dengan identifikasi DNA dan memeriksa surveillance dari CCTV bukanlah hal yang biasa dilakukan. Ini yang membuat tidak adanya bukti bahwa pembunuh telah menguntit korbannya terlebih dahulu, atau tidak adanya tindak lanjut jika polisi menemukan jejak kulit si pembunuh di tubuh korbannya.

Di dalam drama ini ada juga seorang profiler, yaitu profesor psikologi yang merupakan anak Detektif Park yang belum lahir pada waktu ia melompat ke masa depan. Profiler ini pertama-tama mempertanyakan motif pembunuhan. Jika korban diperkosa, berarti ini tentang kekuasaan. Jika korban dirampok, berarti ini tentang uang. Jika korban dibunuh dengan sadis, berarti ini tentang cinta dan rasa cemburu. Motif mana yang paling pas untuk kasus yang ia tangani?

Ternyata tidak ketiganya. Dokter ahli forensik yang selama ini bekerja sama dengan tim Detektif Park adalah si pembunuh yang rehat selama 30 tahun. Motifnya bukan uang atau kekuasaan, tapi cinta yang twisted terhadap ibunya yang seorang pelacur. Sebagai anak ia mencintai ibunya, tapi ia sekaligus jijik dengan profesi ibunya itu. Ia tidak punya gambar diri yang benar tentang seorang wanita. Waktu membunuh, dalam pikirannya sebenarnya ia sedang menghukum ibunya yang dia pandang nista.

Akan tetapi, walaupun dilandasi oleh trauma, si pembunuh berantai di dalam drama ini terlihat sekali membunuh karena ia bisa dan karena ia mau. Sebuah motif tambahan terhadap teori yang dikemukakan oleh Detektif Mac Taylor.

Film "The Chase" (2017) yang juga terinspirasi oleh kasus pembunuhan Hwaseong mengangkat tema motif pembunuhan berantai dan penyesalan yang mendera polisi yang waktu itu tidak bisa menyelesaikan kasusnya.

Dikisahkan Pak Shim adalah seorang tukang kunci yang sekaligus landlord dari beberapa kompleks apartemen. Dia adalah seorang bapak tua yang sangat rese, mata duitan, dan cerewet. Pembunuhan beberapa lansia yang dia kenal, termasuk seorang bapak tua yang tinggal di gedung yang ia miliki, menjadi awal ia terlibat di dalam kasus ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun