Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengapa Manusia Membunuh?

14 Juni 2020   09:42 Diperbarui: 14 Juni 2020   09:55 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Drama "Tunnel" (2017)

3. Film "The Chase" (2017)

Ketiga tayangan ini terinspirasi oleh kasus pembunuhan berantai yang didalangi oleh Lee Choon Jae yang terjadi di Hwaseong, Korea Selatan pada kurun waktu tahun 1986 sampai 1994. Lee terbukti bersalah atas 1 kasus (pembunuhan adik iparnya) dan mengaku bersalah atas 15 kasus. Ia divonis hukuman penjara seumur hidup dan baru bisa mengajukan pembebasan setelah 20 tahun.

Lee dijuluki sebagai Korean Zodiac Killer karena kasusnya memiliki banyak kesamaan dengan kasus Zodiac Killer di Amerika Serikat yang tidak terpecahkan sampai sekarang. Kasus ini masih menimbulkan misteri dan pertanyaan sampai-sampai ada film Hollywood "Zodiac" (2007) yang dibintangi oleh Robert Downey Jr., Mark Ruffalo, dan Jack Gyllenhaal.

Ketiga tayangan yang saya sebutkan di atas berkutat pada pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini: mengapa manusia membunuh? Apa yang menjadi motifnya? Bagaimana cara meniadakan motif itu? Bagaimana cara penegak hukum menghentikan pembunuhan berikutnya?

Drama "Signal" dan "Tunnel" tidak hanya berkutat di seputar motif, kedua drama yang melibatkan time travel ini juga mengungkapkan obsesi manusia untuk mengubah masa lalu.

Manusia adalah makhluk yang memiliki banyak penyesalan, sehingga mereka terus berharap ada pintu untuk kembali ke masa lampau supaya mereka bisa mengoreksi kesalahan-kesalahan mereka.

Dunia perfilman di Amerika Serikat dipenuhi dengan ide ini, sebut saja "Star Trek", "Back to the Future", sampai film terakhir yang sangat fenomenal tentang para superhero yang melompat ke masa lalu untuk "mencuri" waktu untuk mengubah masa depan, yaitu "Avengers: Endgame" (2019).

Walaupun Albert Einstein pernah mengungkapkan kemungkinan terjadinya time travel akibat teori relativitas khusus dimana waktu bisa menjadi lebih lambat atau lebih cepat jika kita membandingkan kecepatan gerak kita dengan sebuah obyek yang tetap, perjalanan melintasi waktu tidaklah segampang itu, Fergusso.

Pergi dari masa sekarang ke masa lalu untuk mengubahnya memberikan konsekuensi tersendiri. Masa lalu yang kita tuju menjadi masa depan, sebaliknya masa sekarang yang kita tinggalkan berakhir sebagai masa lalu kita. Memperbaiki kesalahan di masa lalu bisa menimbulkan efek samping atau bahkan korban baru dari koreksi yang kita lakukan.

Letnan Park Hae Young di dalam drama "Signal" tahu betul konsekuensi dari mengubah masa lalu. Dengan sebuah walkie talkie ajaib, dia terhubung dengan Detektif Lee Jae Han dari 30 tahun sebelumnya. Letnan Park mencoba menyelesaikan cold cases yang belum terpecahkan pada tahun 2016 dengan bantuan Detektif Lee yang hidup pada tahun 1986.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun