Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menonton Drakor Itu Seperti Berkelana di LinkedIn

9 Juni 2020   21:58 Diperbarui: 11 Juni 2020   10:44 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.facebook.com/topkoreanactors/

!

Hari ini tiba-tiba terlintas pertanyaan penting: genre drakor apa yang paling saya sukai?

Jawabannya: tidak ada yang spesifik.

Sejak tercebur ke dalam drakor wonderland, saya menonton drama berdasarkan fakta siapa aktor yang bermain di dalamnya. Dimulai dengan bias pertama Song Joong Ki, akhirnya saya mulai menonton film/dramanya yang lain yang genre-nya mirip tapi tak sama. Waktu bias saya berganti ke Lee Min Ho, saya juga menonton film/drama yang dia bintangi tak peduli genre-nya dan tak peduli selawas apapun itu.

Nah, jika berpatokan pada aktor dan bukan pada genre, maka genre drakor-drakor yang sudah saya tonton ternyata sangat random, se-random isi pikiran dan artikel-artikel yang saya tulis, hehehe.

Setelah empat tahun menjadi drakorian on-off saya bisa mengambil kesimpulan bahwa menonton drakor itu rasanya seperti seorang headhunter sedang berkelana di LinkedIn. Tahu LinkedIn, kan? Ini media sosial khusus buat pencari dan pemberi kerja.

Jadi di sana kita sebagai pencari kerja memajang profil kita lengkap dengan daftar pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang kita miliki dengan harapan kita dilirik oleh perusahaan yang kita incar. 

Perusahaan sebagai pemberi kerja juga mencari superior talents di situ, sebagai alternatif cara rekrutmen tradisional seperti mengadakan job fair dan walk-in interview.

Kembali ke drakor.

Genre drakor ada banyak sekali ragamnya. Ada genre romansa, komedi, thriller, horor, hukum, medis, sejarah, fantasi, atau gabungan dari dua atau lebih genre supaya bisa memikat hati para pemirsa. Apapun genre-nya, ada satu benang merah dari mereka semua yaitu karakter-karakter yang menjalankan aneka rupa pekerjaan dan profesi.

Salah satu keunggulan drama Korea dibandingkan drama dari negara lain (apalagi sinetron Indonesia) adalah manifestasi karakternya yang begitu dekat dengan kehidupan nyata. 

Karakter-karakter di dalam drama adalah representasi dari kita yang memiliki pekerjaan dan profesi masing-masing, lengkap dengan tantangan dan kesulitan yang kita hadapi sehari-hari.

Setiap pekerjaan/profesi yang disandang oleh karakternya dijabarkan dengan cukup, bahkan kadang teramat mendetail. Mau tahu cara kerja seorang pembuat kue Perancis (French patissier)? 

Ada drama yang menunjukkan bukan hanya bahan-bahan untuk membuat kue, tapi juga step-by-step cara memanggang dan menghias kue. Menonton drama ini membuat saya otomatis lapar.

Mau tahu apa guideline yang harus diikuti oleh seorang stuntwoman dalam memilih pekerjaan? Ada 16 episode yang menjabarkan hal itu. Ternyata seorang stuntwoman harus mensimulasikan gerakan-gerakan yang tertuang di dalam story board sebuah naskah, supaya dia tahu apakah dia bisa mengerjakan adegan-adegan berbahaya sesuai tuntutan peran, atau tidak. Drama ini juga menceritakan resiko pekerjaan seorang stuntwoman seperti kecelakaan, kondisi koma, sampai kematian.

Oleh karena itu saya katakan bahwa menonton drakor rasanya seperti sedang berkelana di LinkedIn karena ada profil banyak orang dari berbagai profesi, lengkap dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Seandainya saya seorang headhunter dan sedang mencari talent terbaik, saya bisa browsing LinkedIn dan membandingkan banyak orang (karakter di dalam drama) dengan latar belakang profesi yang sama.

Sebagai contoh, seandainya saya seorang headhunter yang mewakili rumah sakit klien saya untuk mencari seorang dokter yang bisa cepat mendiagnosa penyakit. Saya bisa membandingkan profil Dokter Kim dari "Romantic Doctor" atau Dokter Cha Yo Han dari "Doctor John".

Atau saya seorang headhunter yang sedang mencari jaksa penuntut mana yang lebih banyak memenangkan kasus untuk kantor pengacara yang saya wakili. Apakah Goo Dong Chi dari "Pride and Prejudice" lebih kompeten dari Jung Jae Chan dari "While You Were Sleeping", atau malah sebaliknya?

The possibility is endless karena ada begitu banyak profesi yang sama yang muncul di berbagai genre drakor. Jadi saya menonton drakor bukan hanya untuk mendapatkan hiburan dari setiap genre, tapi juga untuk mempelajari setiap profesi yang terwakilkan di situ.

Profesi yang ditampilkan di dalam drakor lebih dari sekedar seorang bos kaya dengan love interest-nya yang miskin, seperti halnya di sinetron Indonesia. Jalan ceritanya juga lebih dari sekedar azab-azab dan "suami lucknut yang dyaduk-aduk semen", seperti kata teman saya, Manda.

Jalan cerita di dalam drakor adalah jalan kehidupan dan lika-liku setiap profesi yang ditampilkan, baik itu dokter, pengacara, atlet baseball, reporter TV, sampai tukang tipu seperti Lee Min Ho di dalam drama "Legends of the Blue Sea". Apa yang dilakukan oleh setiap profesi diintegrasikan ke jalan cerita dari awal sampai akhir dan dikaitkan dengan entah itu romansa, tragedi, teka-teki pembunuhan, kemunculan hantu, dan lain sebagainya.

Ada teman saya yang sangat menyukai drakor genre romansa; ia akan menonton drakor genre apapun asal ada kisah asmara di dalamnya. Saya memiliki pilihan berbeda. Cerita pembunuhan tanpa romansa di dalamnya sekalipun akan saya tonton selama ada: 1) aktor yang saya sukai, 2) profesi menarik yang diangkat.

Mau tahu drama apa saja yang saya sudah tonton karena 2 alasan tersebut? Simak yuk.

1. Dokter Anestesi

Dokter Cha Yo Han (Ji Sung, Doctor John, 2019) adalah seorang dokter anestesi yang mengidap CIPA (Congenital Insensitivity to Pain with Anhidrosis). Penyakit ini membuat dia tidak bisa merasakan sakit, tidak bisa membedakan temperatur, dan tidak bisa berkeringat untuk mengatur suhu tubuhnya.

Penasaran kan bagaimana seorang dokter yang kebal rasa sakit bisa merawat pasien yang datang kepadanya dengan berbagai keluhan nyeri? Enam belas episodenya mengajarkan saya banyak hal, mulai dari kasus medis yang dia tangani sampai apa yang terjadi di dalam tubuh Dokter Cha Yo Han sendiri.

2. Pegawai di Biro Perjalanan

Lee Yeon Jae (Kim Sun Ah, Scent of a Woman, 2011) adalah seorang pegawai di biro perjalanan yang divonis menderita kanker dan hanya punya waktu 6 bulan lagi untuk hidup. Walau pada akhirnya ia meninggalkan pekerjaannya untuk menikmati hidup sebelum ia mati, menonton drama ini memberi saya informasi tentang cara sebuah biro perjalanan dalam: 1) melakukan studi kelayakan sebuah tempat wisata, 2) membuat brosur untuk menjual sebuah paket wisata, 3) menjual ide ke atasan di tempat kerja.

Hobi yang dia tekuni selama ia sakit yaitu menari tango juga memberi saya gambaran akan ciri khas dan keseruan tarian ini. Ini drama yang lengkap dari sisi romansa dan cerita profesi di dunia nyata.

3. Atlet Angkat Besi

Kim Bok Joo (Lee Sung Kyung, Weightlifting Fairy Kim Bok Joo, 2016) adalah seorang atlet angkat besi wanita yang sering kali menjadi juara. Selain cerita tentang usahanya untuk menjadi lebih feminin demi mendapat cinta pria yang ditaksirnya, drama ini juga menceritakan suka duka yang dirasakan oleh seorang atlet yang bersekolah di universitas olahraga.

Persaingan antar cabang olahraga di kampus, senioritas di jurusan Bok Joo, perjuangannya untuk menaikkan berat badan supaya bisa bertanding di kelas yang lebih berat dan meningkatkan kesempatan menjadi juara, semuanya  dibahas dengan tuntas dari awal sampai akhir drama. Ternyata menjadi atlet perlu banyak pengorbanan demi masa gemilang yang hanya sekejap saja.

4. Agen Rahasia

Kim Bon (So Ji Sub, My Secret Terrius, 2018) adalah paket lengkap seorang agen rahasia. Pernah digadang sebagai agen terbaik karena misinya selalu berhasil, dituding sebagai pembelot dan harus melarikan diri, sampai pada akhirnya berjuang untuk memulihkan nama baiknya.

Kim Bon yang merangkap sebagai pengasuh anak tetangganya menampilkan sosok agen rahasia yang saya kenal dari film Barat: bergelimang uang, senjata canggih, dan mobil mewah; misterius, pandai menyamar, dan melek teknologi. Drama ini menggambarkan pekerjaan agen rahasia yang sesungguhnya ditambah balutan komedi kehidupan ibu rumah tangga di sebuah kompleks apartemen.

5. Profiler Kriminal

Shin Jae Yi (Lee Yoo Young, Tunnel, 2017) adalah seorang profesor psikologi yang mendalami motif seorang pembunuh berantai. Ia dimintai bantuan oleh Park Gwang Ho, yang merupakan ayahnya yang datang dari 30 tahun lalu, untuk mengungkap misteri pembunuhan berantai yang dimulai di kota kelahiran ayahnya.

Ini kali pertama saya menonton drama yang karakternya merupakan seorang profiler kriminal. Sebagai profiler, tugasnya adalah mempelajari korban dan tempat kejadian perkara untuk menebak profil si penjahat dan memprediksi kejahatan selanjutnya. Ini pekerjaan yang sangat menarik.

Profiler kriminal kedua yang saya tonton adalah Park Hae Young (Lee Je Hoon, Signal, 2016). Berbeda dengan Shin Jae Yi, Park Hae Young tidak memiliki latar belakang ilmu psikologi. Ia adalah seorang polisi lalu lintas yang mempelajari profiling secara otodidak dan menawarkan sudut pandang segar bagi tim cold case tempat ia bergabung.

6. Petugas Customer Service di Airport

Lee Soo Yeon dan Han Yeo Reum (Lee Je Hoon & Chae Soo Bin, Where Stars Land, 2017) adalah petugas customer service di bandara Incheon di dekat kota Seoul, Korea Selatan. Sepanjang drama saya menyaksikan beratnya pekerjaan mereka. Mulai dari memasang cone dan pembatas antar area di bandara, memastikan toko di bandara tidak memasang banner yang bisa membahayakan keselamatan calon penumpang, sampai memperbaiki dispenser air minum, semua printilan kecil adalah tugas mereka.

Mereka berpakaian rapi, berjas dan berdasi, untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam bekerja, walaupun mereka sering melakukan pekerjaan yang memerlukan kekuatan fisik seperti membereskan trolley yang ditinggalkan sembarangan. 

Menonton drama ini membuat saya ingat para petugas CS bandara Narita, Tokyo yang menelantarkan kami, para penumpang Air Asia tujuan Jakarta pada bulan Juli 2018. Ah, memang kehidupan nyata tak pernah seindah di dalam drama.

Pembaca budiman sesama drakorian, apakah genre yang paling disukai dan mengapa? Saya tunggu ya komentarnya.

Annyeong!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun