Saya sangat berharap Mas bisa mengarahkan kementerian Mas untuk membantu orangtua dalam hal ini. Kalau perlu berkoordinasilah dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mendidik dan melatih orangtua dengan ilmu psikologi dan pedagogi. Kesejahteraan anak (siswa) dan orangtua semasa pandemi tentu penting bagi kesejahteraan masyarakat, bukan?
Oya, Mas, semisalnya kementerian Mas akan mulai menyediakan pendidikan dan pelatihan tersebut, tolong jangan pakai lama. Tidak usah ribet dengan wacana. Tidak usah bingung budgetnya dari mana. Ada banyak orang pintar dan ahli di bidangnya di bawah kepemimpinan Mas, mengapa tidak minta mereka saja membagi ilmunya melalui kelas online?
Tentukan siapa yang akan jadi pemateri, tentukan apa yang akan diajarkan, tentukan waktu kelas, dan sebar undangannya di media sosial.Â
Saya jamin banyak orangtua yang akan tertarik mengikuti dan belajar bersama. Jika diperlukan, saya bersedia jadi humasnya, Mas. Tujuan saya cuma satu, supaya lebih banyak orangtua yang bisa mengajari anak di rumah di tengah ketidakpastian kapan sekolah akan dibuka kembali.
Dear Mas Menteri,
Demikian uneg-uneg saya sebagai orangtua tentang guru, kurikulum, dan apa kami butuhkan. Saya sangat berharap Mas dan jajaran Mas melakukan banyak terobosan selama pandemi ini. Oya, sebagai bocoran, mungkin saya akan menulis surat lagi tentang sekolah yang tidak tepa selira dengan kesulitan yang dihadapi orangtua selama SFH. Tunggu ya, Mas.
Terima kasih dan Salam Pendidikan (dari murid dan guru dadakan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H