Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dear Mas Menteri, Surat Terbuka Ini tentang Orangtua

28 Mei 2020   14:34 Diperbarui: 28 Mei 2020   19:41 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun lalu saya mengajari anak saya cara mengerti soal cerita dalam matematika. Entah saya yang tidak sensitif dengan kondisi anak yang sedang tidak fokus, atau saya yang sedang lelah, atau apa, pokoknya kalimat berikut meluncur dari mulut saya tanpa saya sadari.

"Kok gini aja ga ngerti-ngerti sih?"

Kontan anak saya menjawab, "Ya belum ngerti karena belum diajarin."

Waw, saya pikir. Saya ini kenapa? Anak saya benar sekali, tentu saja dia belum mengerti karena dia belum belajar. Tentu saja itu tugas saya untuk mengajarinya dan tugas saya memahami otaknya yang belum berkembang sempurna seperti orang dewasa.

Pemahaman dan daya tangkapnya belum sama dengan saya. Sementara itu, saya memaksakan sebuah ilmu yang sudah membeku di otak saya selama bertahun-tahun untuk secara cepat diterima dan dipahami oleh seorang anak berusia 9 tahun yang baru beberapa tahun mempelajari ilmu itu. Jelas saya yang keliru!

Seandainya saya tahu sedikit banyak tentang psikologi anak, mungkin saya tidak akan salah berbicara seperti itu.

2. Pedagogi
Pedagogi, kata Wikipedia, adalah ilmu atau seni untuk menjadi seorang guru yang mencakup strategi dan gaya dalam mengajar. Orangtua semestinya juga belajar pedagogi supaya mereka bisa menerapkan strategi dan gaya mengajar yang tepat untuk anak mereka.

Mas tahu kan bahwa ada banyak tipe pembelajar: visual, audio, kinestetik, dan lain sebagainya. Tidak banyak orangtua yang tahu hal ini, apalagi mencari tahu lebih banyak untuk membantu mereka dalam mengajar anaknya. Kesibukan orangtua dalam bekerja dan terlalu berlimpahnya informasi di internet membuat beberapa orangtua yang saya kenal jadi enggan belajar.

Padahal, jika pedagogi menjadi ilmu yang wajib bagi orangtua, tidak akan ada yang kewalahan walau aktivitas belajar di sekolah dipindahkan ke rumah. Orangtua malah bisa mengecek pemahaman anak terhadap suatu materi sesuai dengan gaya belajarnya; sebuah hal yang mungkin luput dari perhatian seorang guru yang harus mengajar dan memperhatikan banyak anak di sekolah.

Selain itu, Mas, dengan ilmu pedagogi orangtua juga bisa tahu cara menilai kemajuan anak dalam penguasaan sebuah materi. Apakah dengan tes pilihan berganda, menulis esai, atau membuat eksperimen, ilmu pedagogi bisa memberikan tambahan wawasan pada orang tua dalam memilih kriteria assessment.

Dear Mas Menteri,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun