Matematika membuat pikiran terstruktur, bahasa memberi jalan untuk mengungkapkan pikiran, dan sains membawa pikiran itu untuk menemukan hal-hal baru. Ilmu pengetahuan lain adalah pengejewantahan ketiga ilmu dasar ini.
Sebagai contoh, olahraga basket. Luas lapangan, jumlah pemain, dan cara mendapatkan skor adalah murni tentang matematika. Pelatih yang memberi instruksi dan menjelaskan taktik menggunakan bahasa. Pemain yang cedera dan kehabisan tenaga perlu tahu sains (biologi) untuk mempertahankan performanya.
Dear Mas Menteri,
Kita sama-sama berharap dengan kurikulum matematika, bahasa, dan sains (dan mata pelajaran lain tentunya) yang tepat, kita sedang mempersiapkan anak-anak kita untuk menyumbang kebaikan kepada kemanusiaan dan kehidupan di muka bumi ini. Itu harapan kami sebagai orang tua, harapan kita semua, saat kita bicara tentang kurikulum pendidikan Indonesia yang belum juga menemukan bentuk finalnya.
Semoga segera ya, Mas, di bawah pimpinan Anda sebagai nahkoda sebuah kapal besar dan limbung yang bernama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Salam Pendidikan (dari murid dan guru dadakan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H