Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dear Mas Menteri, Surat Terbuka Ini tentang Kurikulum

27 Mei 2020   11:55 Diperbarui: 28 Mei 2020   09:39 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari gambar di atas anak-anak saya bisa:


1. Melihat pola: segitiga yang diikuti lingkaran

2. Membuat pengelompokan: sebenarnya ada empat bentuk yaitu segitiga polos, segitiga bergaris, lingkaran polos, dan lingkaran bertitik-titik.

3. Membentuk formula: dilihat dari atas ke bawah dan kiri ke kanan, segitiga menjadi bergaris pada nomor urut ganjil dan lingkaran menjadi bertitik-titik pada nomor urut genap.

Soal seperti di atas mereka pelajari sejak usia 4 tahun di bangku TK, Mas. Struktur pemikirannya sudah begitu terbentuk sehingga anak-anak bisa menghadapi soal macam apapun di tingkat pendidikan setinggi apa pun, contohnya anak sulung saya yang mempelajarinya 7 tahun lalu.

Perbanyak soal cerita saat mengajarkan matematika, Mas. Buat mereka melihat kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan saya jamin mereka akan menyukainya.

Bulan lalu anak saya yang sulung bertanya apa gunanya belajar segitiga dengan semua sudutnya. Saya ajak dia melihat dari kejauhan sebuah rumah besar yang sedang dibangun di kompleks saya. Saya tunjukkan konstruksi atapnya yang berbentuk segitiga.

Dengan mengetahui besar sudut, kita bisa mengetahui panjang sebuah garis yang berhadapan dengannya. Kita jadi bisa menghitung panjang besi yang diperlukan untuk menyangga atap itu dan berapa uang yang harus dikeluarkan. Ini hal yang akan dijelaskan oleh sin, cos, dan tan di kelas lebih tinggi, tapi dia menangkap maksud saya.

Materi pelajaran matematika tidak berubah banyak dari tahun ke tahun, Mas. Kita memerlukan terobosan dalam hal mengajarkannya supaya struktur itu melekat terus di cara pikir anak-anak bahkan saat mereka tidak sedang menghadapi matematika. Dan tentu saja kita perlu memperlengkapi guru yang akan mengajarkannya (lihat surat terbuka saya kemarin).


2. Bahasa (Indonesia dan Inggris)

Anak yang sudah jatuh cinta pada matematika pasti juga jatuh cinta pada bahasa. Bahasa seperti halnya matematika juga mengajarkan anak berpikir terstruktur dan sistematis, dan berpijak pada 3 langkah melihat pola, melakukan pengelompokan, dan membentuk formula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun