Tidak hanya kegiatan membaca, Karang Taruna juga aktif mengadakan pelatihan menulis. Mengapa remaja/pemuda perlu diperkenalkan pada dunia tulis-menulis sejak usia muda? Supaya ketika mereka mengalami kebingungan/kegalauan/keresahan akibat gejolak hormon dan emosi, mereka memiliki alat yang tepat untuk menjelaskan diri dan maksud mereka.
Melatih mereka menulis berarti melatih mereka berpikir terstruktur, berpikir di dalam kerangka, dan menjabarkan pikiran mereka ke dalam poin-poin. Kegiatan ini tentu jauh lebih baik dan bermanfaat daripada membuat video prank yang bisa berakibat kecelakaan atau ketidaksenangan dari pihak lain. Karang Taruna perlu mendidik remaja/pemuda bahwa viral bukanlah segalanya.
Melatih mereka menulis berarti melatih mereka bersikap jujur terhadap diri mereka sendiri. Melatih mereka menulis juga berarti melatih mereka berhati-hati dengan cara pikir dan sudut pandang mereka karena sebuah tulisan bersifat abadi dan bisa dirujuk pada waktu yang berbeda oleh orang lain.
Saya berkhayal seorang Ferdian Paleka pernah ikut dan ditatar di dalam Karang Taruna yang sangat ideal seperti deskripsi saya di atas. Jika ya, mungkin kita tidak akan pernah mendengar berita tentang kejahilannya yang tidak wajar dan permintaan maafnya yang palsu. Kelebihan energi dan waktu Ferdian akan dimanifestasikan dalam bentuk positif, seperti, misalnya, penggalangan dana bagi mereka yang ekonominya terdampak pandemi.
Saya menduga Ferdian tidak pernah bergabung dengan organisasi semacam Karang Taruna yang membina perilakunya, sehingga sekarang ia tampil sebagai seseorang yang nyeleneh. Walaupun demikian, belum terlambat bukan untuk meningkatkan fungsi Karang Taruna supaya bermanfaat bagi masyarakat kita dewasa ini?
Mungkin ini saat yang tepat bagi saya untuk menulis surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga dan Mas Menteri Pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H