Pada akhir masa investasi kita mengharapkan keamanan finansial untuk kita maupun orang lain yang berarti buat kita. Salah satu contohnya adalah membeli asuransi pendidikan untuk anak.
Yang kita sisihkan dari gaji bulanan bisa kita investasikan dalam berbagai macam instrumen finansial (saham, reksadana, obligasi, dan lain sebagainya) dan ditarik secara bertahap untuk biaya pendidikan anak. Ada juga asuransi pendidikan yang ditawarkan satu paket dengan asuransi kesehatan dan jaminan penghapusan premi jika terjadi sesuatu dengan orang tua si anak. Opsi seperti ini jelas lebih menguntungkan.
Kedelapan aspek tersebut membantu saya menetapkan skala prioritas dalam mengelola keuangan sehari-hari. Sehingga walaupun pagi cash dan sore flow, saya tahu gaji saya sudah dialokasikan ke kategori-kategori yang seharusnya.
Kalau boleh berbagi, berikut ini adalah urutan pengeluaran di dalam rumah tangga saya berdasarkan prinsip kewajiban/hak:Â
1. Kewajiban: perpuluhan, pemeliharaan orang tua, biaya pendidikan anak (sekolah, les, buku, dll), investasi masa depan
2. Hak: biaya makan, biaya transportasi, biaya kesehatan, tabungan
Bagaimana dengan kamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H