Ceritanya berbeda dengan cerita saya. Dalam menjalankan usaha saya di bidang pembuatan perabotan berbasis kayu, saya menggaji diri sendiri dengan nominal tertentu. Skala usaha saya yang masih kecil tidak memungkinkan untuk menyisihkan biaya marketing setelah pendapatan dikurangi dengan biaya operasional, jadi saya masih menggunakan sebagian dari gaji saya untuk kegiatan promosi.
7. AccountingÂ
Inti dari kondisi sehat keuangan keluarga dan pribadi adalah akuntansi, atau pencatatan transaksi keuangan. Pencatatan membuat kita menyadari apakah gaji kita cukup untuk dipakai dan disimpan, atau jangan-jangan besar pasak daripada tiang (pengeluaran kita lebih besar dari gaji yang kita terima).
Pencatatan transaksi keuangan bisa dilakukan dengan cara paling sederhana yaitu mengisi buku jurnal. Taruh gaji kita di awal bulan di baris pertama dari kolom pertama Kredit (pemasukan) dan tambahkan secara bertahap uang yang kita keluarkan secara tunai/non-tunai di kolom Debit (pengeluaran) di sebelah kolom Kredit. Kolom ketiga berisi nominal yang kita bisa simpan setelah gaji kita dikurangi total pengeluaran.
Teknologi juga membantu pencatatan transaksi keuangan secara virtual. Cukup dengan memasukkan angka di aplikasi yang kita unduh, data pengeluaran kita akan disimpan di Cloud dan dikeluarkan secara agregat atau per kategori saat kita membutuhkannya.
Penggunaan aplikasi juga memungkinkan kita untuk menentukan/mengubah kategori pengeluaran sesuai kebutuhan kita, menetapkan batas maksimum pengeluaran untuk satu kategori, dan menetapkan reminder jika kita sudah melampaui limit dan perlu mencari sumber pendapatan lain.
8. Investment
Jika memungkinkan, sisihkanlah gaji untuk berinvestasi. Hasil investasi yang diharapkan bisa berbentuk:
1. Fisik
Pada akhir masa investasi kita mengharapkan sebuah barang yang nyata. Sebagai contoh: mencicil rumah kedua yang bisa disewakan dan menambah penghasilan selain gaji bulanan, atau mencicil logam mulia yang bisa digadaikan sewaktu-waktu jika ada keperluan mendesak.
2. Non-fisik