tanpa seijin yang bersangkutan.
Menarik inspirasi dari kisah kehidupan orang lain menurut saya sah-sah saja, asalkan diramu dengan kisah orang lain sehingga membentuk sebuah kisah baru. Film "True Story" yang dibintangi oleh Jonah Hill memberi contoh yang ciamik untuk melakukan hal ini.
Pantang bagi saya menceritakan ulang secara mendetail kisah kehidupan orang lain tanpa permintaan atau ijin yang bersangkutan. Bagaimanapun juga ada cerita yang sebaiknya tidak pernah diungkapkan ke khalayak ramai, apalagi kalau saya dipercayakan rahasia itu.
Malam ini saya ingin menulis fiksi. Ide-ide sudah banyak di kepala, mampet seperti bendungan yang sebentar lagi jebol. Akan tetapi jari-jari saya tidak mau bekerja sama. Sedari tadi saya hanya menatap nanar layar handphone sampai akhirnya saya memutuskan untuk menulis catatan ini dulu.
Kata pertama sudah tersangkut di kepala: sapu.
Karakter utama pun sudah terbayang di benak: seorang pria muda dengan badan kurus dan punggung melengkung. Di telinga kirinya ada bekas tindikan. Kamu akan segera mengalihkan pandangan jika matamu bertemu dengan matanya. Mengapa demikian?
Setting-nya sudah bisa saya lihat. Pelataran sebuah diskotik pada pagi hari pukul tujuh. Ketika mobil dan motor lalu-lalang di depan bangunan kumuh itu, pria itu hanya menatap jalanan dengan pandangan bosan. Tangan kanannya memegang sapu.
Bagaimana kelanjutan fiksi di atas? Sepertinya saya harus pamit sekarang untuk berdiri di samping pria itu: melihat apa yang dia lihat, mendengar apa yang dia dengar, dan pada akhirnya nanti menceritakan kisahnya padamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H