Berhentilah terobsesi dengan segala macam informasi.
Kita harus mendapatkan informasi yang cukup dari sumber yang terpercaya. Informasi yang memadai untuk menyiapkan diri kita menghadapi kemungkinan terburuk, untuk tidak mudah menghakimi dan lebih welas asih terhadap sesama, dan untuk bisa berpikir jernih sepanjang waktu.
Infodemik membuat kita tidak mampu melakukan semua itu. Infodemik melumpuhkan akal sehat dan kemanusiaan kita. Infodemik mengeluarkan semua sifat buruk yang kita punya.
Ini yang kita tahu. Media mainstream tetap lebih baik dari portal berita online yang baru diluncurkan kemarin sore. Pernyataan pers dari pemerintah tetap lebih terpercaya daripada pesan berantai yang di-forward dalam grup-grup Whatsapp.
Kita tidak perlu tahu semua hal. Kita cuma perlu informasi yang cukup untuk tetap tegar dan bertindak benar.
Seandainya setiap manusia bersedia melakukan hal yang saya sebutkan di atas, adanya infodemik tidak akan mempengaruhi kita sama sekali. Kita bisa tetap fokus melawan pandemi ini, dan tidak teralihkan oleh ketakutan dan rasa tidak aman yang kita ciptakan dalam kepala kita sendiri.
Dan pada saatnya nanti kita akan mendefinisikan ulang kemanusiaan kita. Kemanusiaan yang merangkul semua orang, tanpa memandang ras, agama, dan asal-usulnya. Kemanusiaan yang membuat kita sadar bahwa kita sedang sama-sama berperang karena virus ini tidak pandang bulu. Kemanusiaan yang memberikan kita kekuatan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Semuanya akan baik-baik saja. Dan ini dimulai dari cara kita me-manage informasi yang kita terima. Apakah kita akan membiarkan infodemik terjadi dan merugikan kita di kemudian hari?
PS: Versi bahasa Inggris tulisan ini bisa diakses di sini, jika Anda berminat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H