Mereka harus menyeret orang lain ikut masuk ke jurang nestapa khayalan yang mereka ciptakan sendiri di dalam kepala mereka. Mereka terlalu tidak percaya diri untuk merasa takut sendirian.
Sontoloyo. Lagi.
Jadi, apakah saya tidak boleh merasa takut?
Itu pertanyaan seorang ibu waktu saya tadi menegur dia LAGI tentang hoaks yang dia sebarkan.
Jawaban saya begini, saya kutip as is, "Level ketakutan setiap orang berbeda-beda. Memperbesar ketakutan itu di luar batas kewajaran dan menyalurkannya di grup WA, hanya mengakibatkan kegelisahan yang tak perlu dan kepanikan di hati kita yang sedang berusaha supaya tetap tenang."
Balasannya:Â Ya makanya saya share di sini supaya ga pada kemakan hoaks.
Sontoloyo. Lagi. Lagi.
Situ yang menyebarkan hoaks terus sekarang sok peduli sama orang lain? Tepuk tangan dulu, dong.
Saya mencatat hari ini dengan pengetahuan bahwa hari ini pada akhirnya pun akan berlalu. Semua keresahan yang kita rasakan hari ini akan kita lihat kembali di masa depan dengan perasaan lega, "Ya, saya sudah berhasil melaluinya."
Atau jangan-jangan dengan perasaan menyesal, "Seharusnya saya tidak lebay waktu itu."
Pilihan ada di tangan kita.