Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hari Perempuan Internasional, Jangan Abaikan "Baby Blues"

9 Maret 2020   12:36 Diperbarui: 11 Maret 2020   02:19 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengemukaan istilah baby blues adalah salah satu usaha perempuan untuk mengenali dirinya sendiri dan mengatasi masalahnya. Secara umum baby blues adalah kondisi khawatir berlebihan, cemas tanpa alasan, tidak bahagia, tidak percaya diri, merasa diri tidak berharga, dan lelah luar biasa yang dialami oleh ibu baru.

Baby blues biasanya berlangsung selama kurang lebih 2 minggu sejak melahirkan. Jika lebih lama dari itu dan ada faktor tekanan psikososial, maka baby blues bisa berkembang menjadi depresi pasca melahirkan yang memerlukan penanganan klinis (terapi dan/atau obat) dari tenaga medis.

Sebelum istilah baby blues dikenal, suami atau keluarga dari seorang ibu baru biasanya tidak mengerti mengapa ibu tiba-tiba terlihat tidak bahagia. Anak yang dinanti-nantikan sudah lahir (lebih baik lagi jika tidak ada komplikasi), ada anggota baru yang melengkapi kebahagiaan keluarga, lalu mengapa ibu murung terus dan seperti enggan mengurus bayinya?

Dalam ketidakmengertian suami atau keluarga biasanya muncul kemarahan dan ketidaksabaran, yang mengakibatkan mood ibu baru justru memburuk. 

Mood seorang perempuan sangat dipengaruhi oleh produksi hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuhnya, dan pasca melahirkan kadar kedua hormon ini menurun dengan sangat cepat.

Gangguan pada hormon tidak hanya mempengaruhi mood ibu, tapi juga bisa membuatnya sulit tidur/beristirahat padahal kondisi fisiknya membutuhkan hal itu. Atau bisa membuatnya makan lebih banyak/sedikit dari seharusnya karena kecemasan akan produksi ASI dan bentuk tubuh.

Baby blues jangan diabaikan dan dianggap sepele. Lebih cepat diketahui dan diatasi akan lebih baik, karena kesejahteraan ibu akan mempengaruhi kesejahteraan bayi, suami, dan anggota keluarga lainnya (jika ini bukan kelahiran pertama).

Jika Anda ibu baru, atau mengenal ibu baru, yang mengalami baby blues, ada beberapa hal yang Anda dapat lakukan:

1. Selalu makan makanan bergizi

Makanan bergizi sangat penting supaya tubuh Ibu mendapatkan nutrisi yang cukup untuk memulihkan kondisi fisik pasca melahirkan dan untuk mempersiapkan stamina Ibu mengerjakan lebih banyak hal setelah kehadiran bayi.

Mempersiapkan makanan bergizi bisa menjadi tantangan tersendiri bagi seorang ibu baru. Rasa lelah, malas, dan bingung mau memasak apa bisa membuat ibu baru makan seadanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun