Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hari Perempuan Internasional, Jangan Abaikan "Baby Blues"

9 Maret 2020   12:36 Diperbarui: 11 Maret 2020   02:19 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katanya perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Bukan dari tulang kepala, sehingga ia lebih superior. Atau dari tulang kaki, sehingga ia lebih inferior. 

Ia diciptakan setara dengan laki-laki dalam hal harkat dan martabat. Ia diciptakan dari tulang yang melindungi organ dalam untuk menunjukkan betapa penting keberadaannya.

Seperti halnya laki-laki, pada pundak perempuan disematkan berbagai peran dan tanggung jawab. Namun sebelum ia menjalani peran sebagai istri, ibu, nenek, atau peran lainnya, ia adalah seorang individu. 

Sebagai individu ia berhak dicintai, didengarkan, didampingi, dan ditolong. Sebagai individu ia berhak mengambil dan menjalankan pilihan-pilihannya sendiri.

Sebelum tahun 1967 Hari Perempuan Internasional dirayakan oleh gerakan-gerakan sosialis di negara-negara komunis. Hari ini kemudian mendapat dukungan dari gerakan feminis dan pada tahun 1977 ditetapkan oleh PBB sebagai hari khusus yang dirayakan secara global setiap tanggal 8 Maret.

Awalnya di Rusia mereka mengenang Hari Perempuan Internasional sebagai hari ketika mereka mendapat hak untuk memilih secara politik. 

Setelah itu pada hari ini lazim diadakan parade atau protes di berbagai negara untuk menuntut berbagai hal, mulai dari kesetaraan gaji di tempat kerja sampai menentang campur tangan pemerintah atas keputusan untuk melakukan/tidak melakukan aborsi.

Akhir-akhir ini Hari Perempuan Internasional juga menjadi momen yang pas untuk merayakan kodrat khas perempuan (womanhood). Menjadi seorang istri, seorang partner laki-laki dalam sebuah pernikahan, bisa jadi merupakan suatu pilihan. 

Namun kemampuan untuk mengandung dan melahirkan adalah keistimewaan yang hanya dianugerahkan pada perempuan.

Bentuk tubuh yang berubah, produksi hormon yang bergejolak, fokus hidup yang tidak lagi pada diri sendiri hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak tantangan yang dihadapi perempuan yang mengandung dan melahirkan. 

Kehidupan pasca melahirkan pun tidak serta-merta lebih baik dari saat mengandung. Kelelahan, kondisi fisik yang belum kembali seperti semula, dan tuntutan dari orang sekitar bisa menjadi faktor penyebab jatuhnya mental perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun