Seakan-akan ada desakan untuk selalu mengeluarkan pendapat pribadi.
Seakan-akan komentar kita mewakili tingkat intelegensia kita.
Seakan-akan komentar kita akan membuat kita lebih dihargai dan didengarkan oleh orang lain.
Semuanya itu ilusi saja, saudara-saudara. Dunia maya memberi kita ilusi bahwa keberadaan kita itu penting dan berarti. Kita pun menempuh segala cara untuk mencapai tingkat gengsi yang kita inginkan. Saat reputasi penting itu gagal diraih, kita jadi frustrasi sendiri.
Menyedihkan.
Untuk diri saya sendiri, saya sudah menahan diri untuk memberi komentar di:
1. akun media sosial yang saya tidak kenal secara pribadi,
2. akun media sosial yang membahas isu yang saya tidak kuasai.
Hidup saya jauh lebih tenang sekarang. Daripada hanya memberi komentar di status/posting orang lain, lebih baik saya menanggapinya dengan sebuah tulisan.
Seperti artikel ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H