Melalui media sosial, generasi milenial dapat menjadi agen penyebar kebaikan bagi orang lain.
Citra seorang milenial yang sedang berhijrah tampak dalam kesehariannya. Sebut saja seorang pemuda bernama Farhan. Dulu, ia lebih sering menghabiskan waktu di kafe tanpa tujuan jelas atau menghabiskan malam dengan hiburan yang kurang bermanfaat. Namun, suatu hari ia terinspirasi oleh ceramah seorang ustaz dan memutuskan untuk berhijrah.
Farhan kini lebih banyak menghabiskan waktu di masjid, membaca Al-Qur'an setelah shalat, dan menghadiri kajian Islam di komunitas lokal. Penampilannya juga berubah, ia mengenakan pakaian yang lebih sopan dan menunjukkan sikap lebih rendah hati. Meski beberapa temannya menjauhi dia, Farhan tetap teguh karena ia merasa kedamaian yang selama ini ia cari.
Di media sosialnya, Farhan mulai membagikan pesan-pesan Islami dan menjauhi konten yang sebelumnya tidak bermanfaat. Meski perjalanannya tidak mudah, Farhan merasa hijrah ini telah membawa ketenangan dan arah baru dalam hidupnya.
Kesimpulannya, hijrah bagi generasi milenial adalah perjalanan yang melibatkan transformasi spiritual, sosial, dan bahkan digital. Dalam Al-Qur'an, Allah berjanji memberikan keberkahan kepada mereka yang berhijrah karena-Nya, sebagaimana firman-Nya:
وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً
"Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak."(QS. An-Nisa: 100)
Hijrah bukanlah perjalanan yang mudah. Perubahan sering kali dihadapkan pada ujian, seperti tekanan sosial, kehilangan teman, atau tantangan menjaga konsistensi.
Namun, dengan niat yang tulus, lingkungan yang mendukung, dan kepercayaan kepada Allah, hijrah dapat menjadi langkah besar menuju kehidupan yang lebih baik dan bermakna.
Sebagai generasi milenial, mari jadikan hijrah sebagai peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi agen kebaikan dalam masyarakat. Ingatlah, setiap langkah hijrah yang kita tempuh adalah bukti cinta kita kepada Allah dan keyakinan bahwa hidup ini adalah persiapan menuju akhirat.
Penulis
Dewi Rahmawati