Mohon tunggu...
Rijal Mustaqim
Rijal Mustaqim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Boleh santai asal ingat tujuan awal kita memulai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Hijrah Bagi Generasi Millenial

23 November 2024   16:39 Diperbarui: 23 November 2024   20:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum kepembahasan, kita perlu mengetahui dulu apa itu HijrahHijrah memiliki makna yang berarti berpindah atau meninggalkan sesuatu, baik secara tempat maupun perilaku atau sikap. Secara historis, hijrah merujuk pada peristiwa berpindahnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari Makkah ke Madinah untuk melindungi iman mereka dan membangun masyarakat Islam. Namun, dalam konteks kehidupan sehari- hari, hijrah juga bermakna perubahan spiritual, moral, dan sosial menuju kebaikan.

Generasi milenial saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tekanan sosial, perkembangan teknologi, hingga gaya hidup modern yang sering kali menjauhkan mereka dari nilai-nilai agama. Di tengah hal ini, hijrah menjadi sebuah kebutuhan, bukan hanya sebuah tren semata. Fenomena hijrah di kalangan anak muda sering terlihat melalui perubahan pola pikir, gaya hidup, hingga aktivitas di dunia digital yang lebih berfokus pada nilai-nilai Islam.

Makna Hijrah Bagi Generasi Millenial

Hijrah bagi generasi milenial dapat dimaknai dalam beberapa aspek:

1. Hijrah Spiritual

Hijrah spiritual adalah langkah pertama yang dilakukan oleh mereka yang ingin memperbaiki diri. Hal ini meliputi meningkatkan kualitas ibadah seperti shalat lima waktu, membaca Al-Qur'an, atau memperbanyak zikir. Hijrah spiritual diawali dengan kesadaran bahwa hidup membutuhkan makna yang lebih dari sekadar rutinitas duniawi.

2. Hijrah Sosial

Hijrah sosial mencakup perubahan dalam lingkungan pergaulan. Generasi milenial yang berhijrah sering memilih untuk menjauhi lingkungan yang tidak mendukung perkembangan spiritual mereka dan mencari komunitas yang memiliki nilai-nilai Islami. Hal ini penting karena lingkungan sangat memengaruhi karakter seseorang.

3. Hijrah Digital

Di era teknologi, hijrah juga mencakup penggunaan media sosial secara bijak. Mereka yang berhijrah cenderung mengganti konsumsi konten negatif dengan yang positif, seperti mengikuti akun-akun dakwah atau menyebarkan pesan kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya."(HR. Muslim)

Melalui media sosial, generasi milenial dapat menjadi agen penyebar kebaikan bagi orang lain.

Citra seorang milenial yang sedang berhijrah tampak dalam kesehariannya. Sebut saja seorang pemuda bernama Farhan. Dulu, ia lebih sering menghabiskan waktu di kafe tanpa tujuan jelas atau menghabiskan malam dengan hiburan yang kurang bermanfaat. Namun, suatu hari ia terinspirasi oleh ceramah seorang ustaz dan memutuskan untuk berhijrah.

Farhan kini lebih banyak menghabiskan waktu di masjid, membaca Al-Qur'an setelah shalat, dan menghadiri kajian Islam di komunitas lokal. Penampilannya juga berubah, ia mengenakan pakaian yang lebih sopan dan menunjukkan sikap lebih rendah hati. Meski beberapa temannya menjauhi dia, Farhan tetap teguh karena ia merasa kedamaian yang selama ini ia cari.

Di media sosialnya, Farhan mulai membagikan pesan-pesan Islami dan menjauhi konten yang sebelumnya tidak bermanfaat. Meski perjalanannya tidak mudah, Farhan merasa hijrah ini telah membawa ketenangan dan arah baru dalam hidupnya.

Kesimpulannya, hijrah bagi generasi milenial adalah perjalanan yang melibatkan transformasi spiritual, sosial, dan bahkan digital. Dalam Al-Qur'an, Allah berjanji memberikan keberkahan kepada mereka yang berhijrah karena-Nya, sebagaimana firman-Nya:

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً

"Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak."(QS. An-Nisa: 100)

Hijrah bukanlah perjalanan yang mudah. Perubahan sering kali dihadapkan pada ujian, seperti tekanan sosial, kehilangan teman, atau tantangan menjaga konsistensi.

Namun, dengan niat yang tulus, lingkungan yang mendukung, dan kepercayaan kepada Allah, hijrah dapat menjadi langkah besar menuju kehidupan yang lebih baik dan bermakna.

Sebagai generasi milenial, mari jadikan hijrah sebagai peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi agen kebaikan dalam masyarakat. Ingatlah, setiap langkah hijrah yang kita tempuh adalah bukti cinta kita kepada Allah dan keyakinan bahwa hidup ini adalah persiapan menuju akhirat.

Penulis

Dewi Rahmawati

Ilmiah Putri Buana Suci

Luluk Fauziah

M. Rijal Mustaqim

Nilawatun Nikmah

Putri ilmiah Habibah

Sherly Yuwanita Pratiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun