Kami memancing dan setelah itu berkeliling pulau bertemu dengan ayah dari mas Malik di depan warung kami bercerita tentang banyak hal di sana dan kembali ke tenda pukul 01.00 dini hari.Â
Di tenda kami tidak dapat tidur karena udara terasa panas tidak ada angin yang ternyata sedang musim angin barat, posisi kami di sisi bagian timur pulau sehingga tidak ada angin yang membuat udara terasa panas. Kami tidur di luar tenda dengan beralas matras dan dibaluri minyak anti serangga agar aman dari gigitan serangga.
Selesai tenda dipindahkan kami membuat membuat halamannya untuk tempat kami bermain dan dapur di depan tenda untuk kita masak nanti. Kami lanjutkan dengan bermain gundu menggunakan bunga cemara kering yang jatuh. Kami juga bermain pasir, ayunan dan berenang serta berfoto-foto. Selain itu, merekem kegiatan di sana karena ada tugas kuliah untuk membuat video vlog.Â
Siangnya kami lanjutkan memasak untuk makan siang, kami memasak tahu, tempe nugget goreng dan ikan sarden, nasinya kami minta tolong lagi ke mas Malik. Di sela kami masak kami sempat kehabisan gas, karena ada 2 gas kami yang ketinggalan sebelum kami berangkat, kami lalu menemui mas Malik untuk membeli gas, ternyata mas Malik tidak menjualnya, tetapi ada gas bekas orang camping yang masih sisa ada sekitar 4 botol yang diberikan ke kami.Â
Selagi masak ada juga yang menyiapkan tempat di pantai, membuat meja dari pasir untuk tempat kita makan nanti, setelah maskan matang kita bawa ke tempat meja pasir yang telah dibuat, pada saat kita mau makan angin berembus kencang membuat pasir beterbangan mengakibatkan pasir ada yang masuk ke makanan, jadi kami pindah ke belakang tenda dengan menggelar matras, kami menikmati makan siang bersama.Â
Selesai makan kami membersihkan peralatan masak dan makan dan dilanjut bermain lagi di pantai. Kami mulai mulai merasa lelah kemudian tidur siang di samping tenda dengan beralas matras.Â
Pada sela istirahat kami juga memindahkan dapur dibelakang tenda karena angin kencang yang dapat menggangu proses memasak, kami pindahkan ke belekang tenda agar angin dapat terhalang tenda serta kami menutup juga dengan matras. Kami membuat rujak dan memasak sisa tempe untuk mengisi waktu sambil memandang pengunjung yang datang.
Kami menikmati senja di panati sambil berfoto-foto dan memandang matahari tenggelam. Kami juga sempat melihat kapal yang terjebak karang dan susah untuk keluar dari tempat parkir, dengan bantuan dari mas Malik kapal itu akhirnya dapat keluar dan membawa wisatawan untuk pulang.
Malam hari setelah mandi kami memasak untuk makan malam, kami memasak untuk makam malam, kami masak baso, tahu, nuget dan mie instan, ternyata nugetnya basi dan kami membuangnya, jadi hanya tersisa baso, tahu dan mie instan.Â