Mohon tunggu...
Riiskina Putri Ramahdani
Riiskina Putri Ramahdani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa FEB

Riskina putri ramadani mahasiswa ekonomi pembangunan 19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu Perdagangan Internasional di Masa Pandemi

29 Januari 2021   19:48 Diperbarui: 29 Januari 2021   20:01 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak diberlakukan, jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Bali mengalami penurunan. Pada 2019, dari 6,3 juta wisman, 1.185.519 wisman atau 18,2% berasal dari China. Namun, antara Januari hingga pertengahan Februari 2020, 22.000 turis Tiongkok membatalkan perjalanannya ke Bali (tribunnews.com, 14 Februari 2020). Hal tersebut sangat mempengaruhi perekonomian Provinsi Bali.

Menurut pengamat pariwisata Herry Angligan, industri pariwisata Bali terancam karena ketergantungan pada wisatawan China. Dua perusahaan atraksi air di Bali tutup karena 100% tamunya adalah turis China. Turis non-China juga mengalami penurunan, karena turis dari banyak negara lain membatalkan niatnya untuk berwisata ke Bali akibat kedekatan hubungan antara China dan Indonesia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penurunan jumlah wisatawan di Bali telah mencapai 50% (voaindonesia.com, 12 Februari 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun