Sejak diberlakukan, jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Bali mengalami penurunan. Pada 2019, dari 6,3 juta wisman, 1.185.519 wisman atau 18,2% berasal dari China. Namun, antara Januari hingga pertengahan Februari 2020, 22.000 turis Tiongkok membatalkan perjalanannya ke Bali (tribunnews.com, 14 Februari 2020). Hal tersebut sangat mempengaruhi perekonomian Provinsi Bali.
Menurut pengamat pariwisata Herry Angligan, industri pariwisata Bali terancam karena ketergantungan pada wisatawan China. Dua perusahaan atraksi air di Bali tutup karena 100% tamunya adalah turis China. Turis non-China juga mengalami penurunan, karena turis dari banyak negara lain membatalkan niatnya untuk berwisata ke Bali akibat kedekatan hubungan antara China dan Indonesia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penurunan jumlah wisatawan di Bali telah mencapai 50% (voaindonesia.com, 12 Februari 2020).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI