Mohon tunggu...
Rihhadatul Aisy
Rihhadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berenang,main game,baca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946

30 April 2024   21:02 Diperbarui: 30 April 2024   21:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 14 Februari menjadi hari hangat bagi pasangan di seluruh dunia yang merayakan hari kasih sayang . Namun, pada tahun 1946 di tanggal tersebut, rasa sayang terhadap pasangan masih kalah dengan rasa kecintaan terhadap Tanah Air.

Saat itu, dalam sebuah insiden yang dikenal dengan "Insiden Merah Putih", pemuda pro-Republik di Manado, Sulawesi Utara, menyerang militer Belanda (NICA) yang berusaha menekan dampak kemerdekaan di Minahasa.

Keberanian masyarakat Minahasa melawan Belanda dibangkitkan oleh surat rahasia Gubernur Sulawesi yaitu Sam Ratulangi.

Sam Ratulangi menyerukan prajurit KNIL pro-RI dari Minahasa untuk segera melakukan aksi militer di KNIL (saat ini markas Pomdam XIII/Merdeka) di Teling, Manado.

Surat rahasia itu lalu diserahkan pada politisi setempat Bernard Wilhelm Lapian dan Ch. Ch. Taulu yang merupakan tokoh militer.

Sejumlah tentara KNIL yang tergabung dalam Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) dan tokoh masyarakat maupun politisi Minahasa yang pro RI langsung merancang perebutan markas tentara Belanda tersebut. Peristiwa itu direalisasikan para pejuang pada tanggal 14 Februari 1946 pukul 1 malam.

Kronologi 

Pada tanggal 21 Agustus 1945, masyarakat Sulawesi Utara mengetahui berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Begitu mendengar kabar tersebut, mereka langsung mengibarkan bendera merah putih di seluruh wilayah dan menduduki kantor-kantor yang sebelumnya dikuasai tentara Jepang.

Namun pada awal Oktober 1945, pasukan Sekutu tiba di Sulawesi Utara bersama NICA. Kehadiran mereka kembali membuat suasana di Sulawesi Utara kacau balau. Meski demikian, masyarakat Manado tidak melakukan perlawanan. Hasilnya, Manado berhasil diduduki kembali oleh pasukan Sekutu dan NICA.

Menghadapi situasi tersebut, pemimpin militer Letkol Charles Czej Towle mengerahkan pasukannya bersama Sersan Wissan SD dan merebut markas militer Belanda. Rencana penyitaan telah dikembangkan sejak 7 Februari 1946 dengan dukungan politisi sipil Bernard Wilhelm Rapian.

Pengibaran Bendera Merah Putih 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun