Saya termasuk wartawan yang mengalami guncangan akibat datangnya media online. Tapi akhirnya saya tetap eksis karena mau menyesuaikan diri. Tidak mudah bagi saya untuk menghadapi guncangan industri pers yang bergeser dari media cetak ke online. Pada saat saya sedang enak-enaknya jadi wartawan cetak saat itu, ternyata iklim kerja berubah drastis.
Saya menjadi wartawan mulai tahun 1992 di Majalah Tempo yang pada masa itu mengetik komputer juga masih perlu kursus tiga bulan. Saya kemudian pindah ke Majalah Gatra.
Kemudian menjelang 200-an sudah muncul media online. Waktu itu masih ada keraguan apakah media cetak akan mati? Dalam berbagai diskusi selalu terjadi dua kubu, mereka yang meramal media cetak akan mati dan sisi lain merasa akan tetap bertahan.
Singkat cerita, perlahan tapi pasti bisnis media cetak pingsan bergeser ke online yang terus tumbuh. Tidak mudah wartawan generasi lama seperti saya untuk  beralih ke online.Â
Bahkan untuk hal mendasar, seperti cara mengupload berita pun tidak semua wartawan senior bisa melakukannya. Karena tidak bisa dipaksa, akhirnya perusahaan media menyediakan petugas yang kerjanya hanya upload berita yang ditulis wartawan senior.Â
Alur kerjanya, artikel yang ditulis oleh penulis tua diserahkan kepada petugas khusus upload yang masih muda. Pekerjaan seperti mengupload, memasang foto, memberi deskripsi, menulis keyword, ternyata menjadi pekerjaan yang sulit untuk wartawan generasi tua.
Saya agak beruntung, karena semasa masih kerja di media cetak saya sudah mulai menulis blog. Waktu itu hanya untuk iseng-iseng saja. Tapi setelah saya benar-benar harus beralih ke online, saya sudah setengah siap. Saya hanya perlu penyesuaian sedikit untuk menulis, lalu mengupload ke dashboard. Itu pun pada masa awal masih ada fotografer yang memasukan foto ke dashboard.
Ketika saya kerja di media online sendiri, semua aspek dalam manajemen media seperti menulis, memilih foto, mengupload, mengisi, deskripsi, keyword dan seterusnya saya sendiri. Saya juga mempelajari google analytic untuk mengetahui kinerja web.
Saya senang bisa melakukan itu semua. Ini menunjukkan saya bisa menyesuaikan diri di tengah perubahan yang terus terjadi. Dari segi pengelolaan berita online, bisa dibilang saya cukup menguasai. Bidang yang tak saya pelajari secara detail adalah soal IT. Saya hanya belajar prinsip-prinsipnya saja. Teknis IT saya serahkan ke pihak lain.