Mohon tunggu...
Rihad Wiranto
Rihad Wiranto Mohon Tunggu... Penulis - Saya penulis buku dan penulis konten media online dan cetak, youtuber, dan bisnis online.

Saat ini menjadi penulis buku dan konten media baik online maupun cetak. Berpengalaman sebagai wartawan di beberapa media seperti Warta Ekonomi, Tempo, Gatra, Jurnal Nasional, dan Cek and Ricek.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anda Yakin Guru Tetap Dibutuhkan di Era Teknologi?

22 November 2019   07:07 Diperbarui: 26 November 2019   07:39 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru salami anak (kompas.com)

Manusia memiliki karakter yang benar-benar berbeda dengan robot. Sentuhan fisik seperti kelembutan kulit, tatap mata, senyum, dan aura manusia begitu khas bagi setiap individu. 

Bagi seorang anak tatapan guru bisa terasa sangat berwibawa. Tapi tak dipungkiri, kewibawaan guru tidak terasa dan menimbulkan efek negatif. Hal ini terlihat dari beberapa berita yang mengenaskan seperti penganiayaan siswa terhadap guru.

Inilah pentingnya fungsi guru sebagai pendidik. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, sering menegaskan bahwa peran guru sebagai pendidik tak dapat digantikan oleh profesi lain maupun teknologi. Untuk mewujudkan guru sebagai pendidik profesional, pemerintah mengajak guru untuk terus mengembangkan kapasitas dan potensi diri. 

Yang unik dari pendidikan karakter adalah bahwa guru tidak cukup mengajarkan jenis-jenis karakter positif kepada siswa. Mungkin saja siswa dengan mudah menghafal Pancasila bagian dari karakter nasionalisme. 

Siswa hafal di luar kepala bacaan shalat sebagai bagian dari aspek religius. Siswa bisa menjelaskan dengan fasih arti gotong royong, definisi integritas, dan manfaat kemandirian. 

Tapi prakteknya bagaimana sehari-hari? Di sinilah guru harus menjadi model dari berbagai macam karakter positif tersebut. Pada sisi pendidikan karakter inilah, peran guru tak bisa tergantikan.

Sekian dulu dari saya Rihad Wiranto. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun