Di perkotaan siswa sudah bisa lebih pandai guru karena mereka memiliki akses pembelajaran lebih banyak dari gurunya. Mereka bisa mengakses buku tambahan, guru les tambahan, bimbingan belajar, dan belajar dari internet.
Ketika saya meliput siswa berprestasi di bidang akademis tingkat sekolah dasar, ada kecenderungan juara olimpiade di tingkat internasional berasal dari swasta atau sekolah favorit. Salah satu faktor mendasar mengapa siswa itu pandai adalah karena akses pembelajaran yang lebih luas dibandingkan siswa lain.Â
Orangtuanya memberi les tambahan, bahkan menyediakan buku soal olimpiade hingga ke luar negeri (beli langsung atau lewat internet). Akses pembelajaran yang luas itulah yang membuat siswa semakin pandai.Â
Sebaiknya, siswa di daerah  terpencil tidak bisa melakukannya. Meski ia memiliki intelegensi tinggi, tapi kalau tidak terasah tentu hasilnya pas pasan. Ini terjadi karena mereka berada di lingkungan dengan akses pembelajaran terbatas.Â
Nah, teknologi informasi bisa mengatasi hal ini. Ketika saya meliput proses pembelajaran SMA Terbuka, beberapa sekolah berhasil menjalankan tugasnya berkat internet lancar. Sebuah sekolah terbuka yang pernah saya liput, SMA 2 Terbuka Padalarang, Jawa Barat mampu menjalankan proses pembelajaran online.Â
Bahkan salah satu siswa bisa diterima di universitas di Amerika. Tapi sebuah SMA  Terbuka lainnya, masih di Jawa Barat berada di wilayah yang  tidak memiliki sinyal internet memadai. Siswa mengandalkan pertemuan langsung dengan guru, meski ia belajar di sekolah terbuka.Â
Begitulah, beberapa pengalaman saya selama meliput  di bidang pendidikan terkait dengan teknologi. Intinya, akses teknologi informasi adalah keharusan bagi seluruh siswa di seluruh Indonesia.
Terima kasih. Sekian dulu dari saya Rihad Wiranto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H