Pertama, etika lingkungan di ranah keluarga. Hendaknya para orang tua berpesan kepada anak untuk mencintai lingkungan tidak hanya dengan kata-kata tetapi juga tindakan. Alasannya, orang tua menjadi role model bagi anak-anaknya.Â
Contoh sederhananya orang tua bisa mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Dalam hal ini, orang tua harus mempraktikkannya setiap hari.
Kedua, etika lingkungan di ranah lembaga pendidikan. Dalam hal ini, bentuk materi dapat dikemas secara integratif di dalam mata pelajaran sekolah atau dikembangkan sebagai materi yang berdiri sendiri sebagai mata ajaran muatan lokal (Parwiyanto, 2009).Â
Contoh nyatanya adalah siswa diajak mengunjungi hutan yang kondisinya baik maupun hutan yang sudah rusak. Pendidik dapat membimbing siswa untuk membandingkan dan merasakan  langsung  kondisi hutan yang masih baik dibandingkan dengan hutan yang rusak.Â
Ketiga, betapapun pentingnya dan sentralnya peran ulama dalam masyarakat, tidak heran jika tokoh ulama  diharapkan dan dipercaya untuk mendakwahkan perlindungan alam dalam perspektif Islam kepada masyarakat luas.Â
Selain itu, banyak ajaran Islam yang mengajarkan  pentingnya menjaga  lingkungan. Oleh karena itu, para ulama mempunyai kewajiban moral untuk mendukung etika lingkungan dari perspektif Islam di masyarakat yang lebih luas. (rig's)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya