Salah satu tujuan utama negara-negara di seluruh dunia adalah pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Kesetaraan gender tidak hanya berarti memberikan hak yang sama bagi perempuan dan laki-laki, tetapi juga memberikan kesempatan yang setara dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, dan pendidikan.
Gender berasal dari Bahasa latin genus yang berarti jenis atau tipe. Gender sendiri adalah konsep sosial yang menggambarkan peran, tanggung jawab, dan perilaku yang dikonstruksikan oleh masyarakat dan budaya untuk individu berdasarkan jenis kelamin mereka, yaitu laki-laki atau perempuan. Ini berbeda dari "jenis kelamin", yang merujuk pada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan. Gender lebih berkaitan dengan harapan dan peran yang terkait dengan maskulinitas dan feminitas dalam masyarakat.
Peran gender sering kali berasal dari norma dan nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Misalnya, laki-laki dianggap sebagai pencari nafkah utama dalam beberapa budaya, sementara perempuan diharapkan untuk mengurus rumah tangga. Namun, peran ini berbeda di berbagai budaya dan dapat berubah seiring dengan modernisasi dan pengaruh kesetaraan gender.
Dalam studi sosial dan pembangunan, konsep gender sangatlah penting karena peran gender yang tidak setara dapat menyebabkan ketidakadilan dan diskriminasi, terutama terhadap perempuan. Oleh karena itu, banyak inisiatif yang mendorong kesetaraan gender untuk memastikan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan, karir, dan aspek kehidupan lainnya, sehingga masyarakat menjadi lebih adil dan inklusif.
Kesetaraan gender sendiri memiliki hubungan dengan pertumbuhan ekonomi di karena perempuan yang memiliki pendapatan tinggi dapat menopang kehidupan mereka sendiri dan keluarga mereka, yang pada pasangannya akan menyebabkan peningkatan kegiatan konsumsi, yang juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Dari perspektif peran perempuan dalam ekonomi (produksi-konsumsi), kesetaraan gender meningkat. Perubahan ekonomi yang berkelanjutan akan terjadi jika orang diberi akses ke kegiatan yang sama seperti laki-laki. Untuk memberikan perlindungan bagi perempuan dan masyarakat secara keseluruhan, kebijakan anti diskriminasi dan anti kekerasan terhadap perempuan harus dibuat.
Di seluruh dunia, kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender semakin meningkat karena berdampak pada keadilan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Jika semua orang memiliki kesempatan yang sama, semua orang dapat berkontribusi secara optimal di berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan politik.
Kesetaraan gender juga membantu orang mengakui identitas gender yang beragam dan menghargai perbedaan. Ini sangat penting untuk membangun masyarakat yang inklusif di mana setiap orang merasa dihargai dan memiliki peran yang setara dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Cara lain untuk mencapai kesetaraan gender di banyak negara adalah kebijakan publik dan program pemberdayaan perempuan. Hal ini termasuk kebijakan yang memfasilitasi akses perempuan terhadap pendidikan dan karir, serta perlindungan mereka dari diskriminasi berbasis gender di tempat kerja. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki hak dan kesempatan yang sama tanpa terpengaruh oleh norma gender atau stereotip yang membatasi jenis kelamin.
Apalagi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menempatkan kesetaraan gender sebagai salah satu tujuan utama di seluruh dunia. Diakui bahwa kesetaraan gender sangat penting untuk mewujudkan pembangunan yang adil, berkelanjutan, dan harmonis bagi seluruh umat manusia.
Kesetaraan gender berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan dalam proses pembangunan, terutama dalam hal pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan sosial. Ketika perempuan memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan, dan kesempatan politik, mereka dapat berkontribusi secara maksimal pada pertumbuhan negara. Selain itu, telah terbukti bahwa peningkatan kesetaraan gender meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Namun, kesetaraan gender masih menghadapi banyak masalah. Kekerasan berbasis gender, diskriminasi, dan norma budaya yang membatasi peran perempuan dalam masyarakat masih menjadi tantangan besar di banyak negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan nyata yang mendukung pemberdayaan perempuan; Menghapus praktik diskriminatif; dan memberi tahu masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender.
Pemerintah, organisasi non-pemerintah (LSM), dan masyarakat memiliki peran penting dalam membangun lingkungan yang mendukung kesetaraan gender. Tujuan ini dicapai melalui kesadaran kempanye , program pemberdayaan, dan penyediaan fasilitas yang inklusif bagi semua gender.
Pada akhirnya , kesetaraan gender adalah langkah dunia yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang memberikan hak yang sama kepada semua orang, tanpa memandang gender mereka, untuk memaksimalkan potensi mereka sepenuhnya.
kesetaraan gender tidak hanya soal keadilan, tetapi juga strategi penting untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing. ada banyak kelebihan kesetaraan jender dalam pembangunan ekonomi, antara lain:
1. Kesetaraan gender dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB). Ketika perempuan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam perekonomian, seperti bekerja atau berwirausaha, pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat dan stabil.
2. Kesetaraan gender juga dapat untuk mengurangi kemiskinan, Dengan memberikan peluang yang sama kepada semua orang, lebih banyak perempuan dapat menjadi mandiri secara finansial dan mengurangi angka kemiskinan baik di tingkat individu maupun keluarga. Akses pekerjaan yang sama juga membantu keluarga mendapatkan uang yang lebih stabil.
3. Kesetaraan gender dapat mendorong inovasi dan juga ireativitas, Keanekaragaman perspektif antara laki-laki dan perempuan di dunia kerja dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi. Ini memberikan manfaat bagi sektor bisnis dan menghasilkan solusi baru yang mendorong kemajuan ekonomi.
4. Kesetaraan gender dapat mengurangi ketimpangan sosial, Dalam pembangunan ekonomi, kesetaraan gender membantu mengurangi ketimpangan sosial, yang menghasilkan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan harmonis.
Meskipun demikian, upaya tersebut masih mengabaikan masalah kesetaraan dan keadilan gender dalam pelaksanaannya, karena masih terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan sebagai pelaku dan penerima hasil pembangunan. Pada kenyataannya, peran kaum perempuan masih belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam pelaksanaan program pembangunan. Hal ini disebabkan oleh kualitas sumber daya perempuan yang masih rendah dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja.
Kesenjangan gender masih menjadi masalah global yang memprihatinkan, meski ada banyak keuntungan. Perempuan dan anak perempuan menghadapi diskriminasi dalam berbagai bidang, mulai dari politik hingga pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan, di seluruh dunia. Bahkan saat ini, hampir 1 dari 3 perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan berbasis gender dalam hidupnya, dan perempuan hanya memegang kurang dari 25% kursi parlemen di seluruh dunia.
Selama ini, orang percaya bahwa pria memiliki mayoritas pekerjaan. Untuk mengurangi ketidaksetaraan gender, pemerintah Indonesia mengadopsi kebijakan yang mendorong kesetaraan gender. Salah satu contohnya adalah kemajuan teknologi yang memungkinkan wanita untuk bekerja dari rumah.
Jadi untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, adil, dan inklusif, kesetaraan gender sangatlah penting, karena berdampak besar pada pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pengurangan ketimpangan sosial. Peluang yang sama bagi perempuan dan laki-laki di berbagai bidang kehidupan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan individu. Ini juga mendorong produktivitas, inovasi, dan stabilitas perekonomian. Kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan, anti-diskriminasi, dan penghapusan stereotip gender telah membuat kemajuan besar. Ini terjadi meskipun tantangan seperti norma budaya, diskriminasi, dan kekerasan berbasis gender masih ada. Untuk mewujudkan kesetaraan gender, pemerintah, organisasi, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI