Mohon tunggu...
Rifqi Vaian Fadhlullah
Rifqi Vaian Fadhlullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki Hobi dalam dunia sepak bola, makanan, dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Green Nord 27: Between Football, Humanity, and Fanaticism

19 Mei 2023   22:20 Diperbarui: 19 Mei 2023   22:21 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan suporter sepak bola di Indonesia sebenarnya sudah muncul sejak lama, sejak zaman liga perserikatan, liga perserikatan sendiri merupakan kompetisi besutan federasi PSSI yang diikuti oleh beberapa tim di Indonesia. Salah satu kelompok suporter yang sudah terbentuk di Indonesia adalah Bonek, Bonek sendiri berasal dari bahasa Jawa Bondho (modal) dan nekat.

Bonek sendiri kemudian berkembang menjadi budaya suporter yang dikenal ugal-ugalan. Setiap Persebaya bertanding Bonek selalu datang memberikan dukungan. Bonek tidak hanya sebagai suporter dan suporter, tetapi mereka juga menjadi pengikut Persebaya dimanapun mereka bermain. Tribun stadion tempat Persebaya bertanding selalu diisi oleh Bonek, bahkan Bonek datang dalam jumlah yang banyak. Bonek sendiri dalam pandangan media adalah kata yang dipilih jika terjadi aksi anarkis yang terjadi di dunia sepakbola Indonesia.

Salah satu peristiwa anarkis yang dilakukan pendukung Bonek adalah ASUSEMPER ( Amuk Pendukung Empat September ). Pertandingan antara Persebaya dan Arema selalu diwarnai dengan emosi. 

Pertemuan mereka sering berakhir dengan kekacauan. Publik Surabaya mungkin masih ingat dengan tragedi amukan Bonek akibat tim kesayangannya ditahan imbang Arema tanpa gol pada 2006 lalu. 

Green Nord 27 sebagai grup yang terdiri dari bonek . Bonek adalah suporter yang merupakan bentuk eksistensi masyarakat yang bangga dan cinta terhadap tim sepak bola. Hal ini membuat fanatisme Bonek terhadap Mubarok muncul . A.(2008). Mereka akan senang jika tim mereka menang tetapi bisa menjadi sangat marah jika sebaliknya. 

Sebagai kelompok suporter Green Nord, mereka ingin melihat tim yang mereka dukung menang karena Green Nord sangat mendukung tim Persebaya . Mereka rela menempuh jarak yang sangat jauh untuk mendukung tim Persebaya . Selama bertanding, mereka juga selalu membuat koreografi untuk menyemangati para pemain yang bertanding. Koreografi ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Oleh karena itu jika tim Persebaya kalah, mereka akan merasa kesal dan terkadang melakukan tindakan anarkis, misalnya: merusak fasilitas di dalam stadion dan tidak jarang menyerang pemain lawan. Mereka juga marah kepada pemain dari tim Persebaya , bahkan ada yang merusak rumah warga yang tinggal di sekitar stadion. Keterikatan emosional dengan klub kesayangannya sangat tipis, bahkan cenderung dibuat-buat ( Yustinus , 2010:12). 

Umumnya karena kekecewaan suporter atas hasil pertandingan, apalagi saat tim kesayangannya mengalami kekerasan. Tindakan anarkis juga kerap muncul akibat kekecewaan terhadap pihak yang terlibat dalam pertandingan, yakni wasit atau hakim garis. Seringkali kemarahan fans muncul karena ketidakpuasan terhadap kepemimpinan wasit. Mereka menganggap tim Persebaya selalu diperlakukan tidak adil.

Meski Green Nord dan Bonek pernah melakukan kesalahan di masa lalu, mereka perlahan mulai berubah menjadi lebih baik. Green Nord telah melakukan banyak hal baik, mereka sering mengadakan kegiatan sosial seperti penggalangan dana untuk orang yang membutuhkan dan membantu korban bencana. Mereka juga tak segan-segan membantu Aremania saat terjadi tragedi Kanjuruhan atas nama kemanusiaan. Kemanusiaan adalah ras manusia, yang mencakup semua orang di Bumi.

Mereka tidak tanggung-tanggung ketika ingin membantu para korban, Green Nord 27 bahkan membuat BDRT ( Tim Tanggap Bencana Bonek ) dimana BDRT ini akan membantu siapapun yang membutuhkan pertolongan. BDRT ini lebih fokus untuk membantu korban bencana alam. 

Banyak korban bencana alam yang tertolong, seperti saat Gunung Semeru meletus dan saat banjir melanda kota Batu. Terakhir, mereka juga membantu korban gempa di Cianjur . Bahkan mereka memiliki kendaraan pribadi seperti pick-up dan ambulan yang siap membantu korban bencana kapanpun dan dimanapun. Green Nord ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kebiasaan buruk bisa berubah menjadi kebiasaan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun