Mohon tunggu...
rifqi mozlem
rifqi mozlem Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Komunikasi dengan Strategi untuk Pikat Dambaan Hati

7 November 2017   07:00 Diperbarui: 7 November 2017   09:24 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Katakanlah si Ojan ini playboy. Ojan memasuki cap yang belum pernah dia kunjungi sama sekali. Tentu saja, di caf itu Ojan gak akan kenal siapapun. Di sudut ruangan, tampak seorang gadis cantik duduk sendiri menghadap laptopnya. Beberapa cowok-cowok yang ada disekitarnya banyak yang sekedar melihatnya sembari curi-curi pandang kepadanya, dan beberapa lainnya ada yang dengan sengaja berjalan lalu lalang didepannya yang bertujuan untuk mendapatkan perhatiannya.

Di meja gadis itu juga terdapat sebuah minuman berwarna pink dengan stroberi di mulut gelasnya. Entah minuman apa itu. Ojan enggak tertarik dengan minuman warna pink yang ada didepannya. Ojan lebih tertarik dengan kursi kosong yang ada didepan gadis cantik jelita itu. Yup, bener banget tebakan kalian. Ojan langsung menuju meja gadis itu, sambil mengulurkan tangan.

OJAN: Hai, namaku Ojan.

GADIS: Bella..

OJAN: Kamu cantik banget. Mata kamu juga bagus.Nanti malem jalan yuk.

GADIS:(tersenyum sambil mengerutkan dahi) Kamu ini bercanda apa merayu sih?

OJAN: Lho, aku serius kok! Aku udah enggak sabar gandengan tangan ama kamu, jadi pacar kamu, dan dapet first kiss-nya kamu (Btw, Ojan emang rada bego sih orangnya)

Terdengar suara sound-effect"Byuuuurrr". Busyet, si Ojan disiram pake minuman warna pink yang sedari tadi ada didepan si gadis cantik jelita. Si gadis pun menutup laptopnya dan pergi meninggalkan Ojan. Kasian si Ojan, udah kenalan pertamanya gagal, ditambah diketawain ama cowok-cowok yang emang udah daritadi ngincer si Bella.

Ya, memang sebenarnya sabab musabab masalahnya adalah karena si Ojan datang dengan berdasarkan nafsu, coba si Ojan datang dengan sesuatu yang bernama CINTA. Kalau pake cinta, pasti si Ojan akan meluangkan semua waktu, tenaga bahkan uang untuk memahami dia terlebih dahulu. Menelusuri isi benak hatinya, menerima segala kelebihan dan kekurangannya, serta mendukung cita-cita dan hobinya. Ah, dasar emang si Ojan.

Beberapa minggu setelahnya, Ojan mulai menyiapkan segala persiapannya. Dia mulai paham seluk beluk Bella. Dia sudah menemukan akun instagramnya, twitter bahkan friendsternya kemudian stalking dari postingan awalnya saat masih SD sampe sekarang usianya udah lewat 20 tahun, totalitas banget kan si Ojan. Kini Ojan datang lagi ke caf itu dengan membawa setumpuk buku sastra, si Ojan sudah paham jika Bella hobi dengan sastra. Dengan target yang sama yaitu "Ngajak jalan Bella"

Ojan memasuki caf itu. Bella duduk di meja yang sama. Para cowok-cowok kompetitor disana memberikan pandangan sinis atas kedatangan Ojan. Dia melangkah mendekati meja Bella. Tepat didepannya Ojan menjatuhkan sebuah buku. "Gedebug!" Bella kaget. Dipungutnya buku karangan Pramoedya Ananta Toer. Ssssstt.. Itu adalah buku kesukaannya. Tuh, kan. Diusap-usap bukunya, seakan-akan takut terkena debu. Ketika dia memandangi Ojan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun