4. At - Tarbiyah, merupakan proses pengajaran yang dimana seorang pendidik tidak hanya mentransfer sebuah ilmu melainkan mampu untuk memlihara, mengetahui perkembangan peserta didiknya serta memiliki ikatan batin dengan peserta didiknya.
Lalu bagimana kaitannya manusia dihubungkan dengan pendidikan?
Manusia dan pendidikan sangat erat kaitannnya, karena tidak bisa dipungkiri manusia pasti butuh dan perlu akan pendidikan, begitupula pendidikan tidak akan terlaksana suatu proses pendidikan tanpa adanya campur tangan manusia didalamnya.Terlebih manusia mengapa sangat membutuhkan terhadap pendidikan, karena manusia dilahirkan dalam keadaan tidak tahu sama sekali perihal apapun.Tetapi Allah memberikan anugerah kepada manusia berupa potensi potensi yang dapat dengannya manusia meningkatkan dan meraih suatu pendidikan untuk merubah tingkah laku dan peradabannya.Sebagaimana hadits nabi saw :
كُلُّ إِنْسَانٍ تَلِدُهُ أُمُّهُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
" Seorang bayi tidak dilahirkan ke dunia ini melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi." (HR. Bukhari)
Dari hadits diatas, dapat disimpulkan bahwa memang manusia itu dilahirkan telah memiliki potensi - potensi tertentu baik itu berupa akal, pikiran , hati, mata, telinga dan sebagainya.Lalu kemudian didalam hadits tersebut pula ada sebuah indikasi bahwa ternyata pendidikan pun dapat merubah tingkah laku atau identitas dari seseorang, yang dimana awalnya manusia itu tetap atas kesucian agamanya ( islam ) kemudian melalui proses pendidikan orang tuanya seorang bayi itupun dapat berubah identitasnya menjadi seorang majusi, nasrani bahkan yahudi.Hal ini merupakan dampak daripada adanya proses pendidikan terhadap manusia itu sendiri, karena ketika manusia tidak diberikan sebuah pendidikan, maka tidak akan terjadi sebuah perubahan tingkah laku ataupun identitas dari manusia itu sendiri.
Ketika manusia telah menempuh suatu pendidikan maka ia akan meningkatkan dan mengambangkan kemampuan dan identitasnya itu sendiri, alhasil manusia akan mendapatkan sebuah tingkatan atau pangkat yang mulia ketika ia telah menjadi seorang yang berilmu.Sebagaimana firman Allah swt dalam Qs.Al-Mujadalah ayat 1
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Wallau A'lam