Bagi yang ingin ke Nihi Sumba, penerbangan langsung dari Jakarta sampai saat ini belum tersedia. Salah satu alternatif transportasi udara adalah Jakarta - Denpasar. Setelah transit di Denpasar kemudian menuju Sumba dengan menggunakan pesawat Nam Air atau Wing. Penerbangan memakan waktu sekitar satu setengan jam.
"Sejak mendarat, pegawai Nihi Sumba siap mengambil koper, mempersiapkan angkutan dengan sedikit kue kecil khas Sumba, dan air kelapa muda," katanya.
"Sopir adalah warga Sumba asli yang sepanjang perjalanan bertindak sebagai guide, dengan tidak jemu-jemunya menjelaskan sedikit mengenai Sumba, budaya Sumba, misalnya kala seorang gadis dipinang, sang calon suami wajib memberi mahar berupa kuda Sumba, kerbau atau babi, sedangkan untuk upacara kematian, jenazah biasanya dimakamkan di halaman rumah keluarga yang meninggal. Sempat diperlihatkan kuburan-kuburan halaman yang bentuknya segumpal batu besar persegi dengan sedikit bentuk di atasnya," sambung OC Kaligis.
Selain itu, juga dijelaskan mengenai Posola. Budaya setempat semacam perang panah antara dua kelompok dengan saling mengendarai kuda Sumba.
"Sesampai di resort, tamu disambut oleh Resort Manager Mdm.Madlen Ernest, bersama regunya. Mereka semua penduduk asli dengan ucapan selamat datang di Nihi Sumba. Karena beliau asal Swiss, saya sempat berkomunikasi dalam bahasa Jerman, yang disambut dengan penuh semangat, karena tamu-tamu yang berkunjung biasanya berbahasa Inggris. Keramahan pegawai Nihi Sumba sampai akhir libur para tamu. Suatu kenyataan yang membahagiakan dan tak terlupakan," tutur pengacara segudang pengalaman ini.
Selamat berlibur
Di kamar tempat tamu menginap, lanjutnya, terdapat secarik post card bertuliskan "Selamat berlibur" dalam tulisan Bahasa Indonesia yang itandatangani Mdm. Madlen Ernest. Tersedia juga susunan acara sehari suntuk, termasuk memilih kuliner beragam rasa untuk waktu makan tiga kali sehari.Â
"Makan malam, tersedia di restaurant Boat House. Sedangkan untuk makan siang di Nio Beach Hotel, tempat sederhana dengan tiang tonggak dari bambu, atap alang-alang, lantai pasir putih. Semua restoran menghadap pantai, dimana para tamu dapat menyaksikan matahari terbenam," terangnya.
Minuman non alkohol, kecuali bir tersedia cuma-cuma di lemari es setiap kamar tamu. Terdapat yoga yang dipimpin oleh seorang instruktur asing berparas cantik yang dapat diikuti setiap hari. Spa dan massage dapat dinikmati para tamu dengan durasi waktu 60 menit.
"Masih banyak kegiatan lainnya untuk mengisi waktu libur para tamu, seperti pelepasan kura-kura bayi, dan berkuda di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang lebih setengah meter. Konon sekalipun kura-kura tersebut mengembara miliunan mil jauhnya, ketika akan bertelur kura-kura tersebut kembali ke tempat asalnya dimana semula kura-kura tersebut dilepaskan ke laut lepas," katanya.