Dalam perkembangan industri, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat memberikan dampak negatif yang signifikan, tidak hanya pada karyawan yang menjadi korban, tetapi juga pada produktivitas dan reputasi perusahaan.Â
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang tinggi berkorelasi positif dengan penerapan budaya K3 yang lebih baik. Hal ini menegaskan pentingnya edukasi dan peningkatan pengetahuan karyawan dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan.Â
Selain itu, temuan menarik lainnya adalah adanya hubungan yang signifikan antara sikap positif karyawan dengan penerapan manajemen budaya K3. Karyawan yang memiliki sikap baik cenderung memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menerapkan praktik K3 dengan baik.Â
Selain itu, hasil penelitian juga menyoroti pentingnya perilaku karyawan dalam konteks penerapan budaya K3. Temuan menunjukkan bahwa perilaku karyawan memiliki dampak yang signifikan terhadap implementasi manajemen K3 di perusahaan.
Karyawan yang mampu merespons stimulus dari lingkungan kerja dengan baik cenderung melakukan tindakan yang sesuai dengan praktik K3 yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa selain pengetahuan dan sikap, perilaku karyawan juga memainkan peran krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.Â
Selain itu, fenomena menarik lainnya adalah bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik personal karyawan (seperti usia, pendidikan, dan jenis kelamin) dengan penerapan budaya K3.Â
Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku memiliki pengaruh yang lebih besar dalam menentukan sejauh mana budaya K3 diterapkan di perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi manajemen perusahaan untuk fokus pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku karyawan dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.
Menurut Notoatmodjo (2017) perilaku dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku manusia dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang sangat kompleks sifatnya, antara lain perilaku dalam berbicara, berpakaian, berjalan, persepsi, emosi, pikiran dan motivasi
Pendapat ahli psikologi yang bernama Thomas (2018:), memberi batasan bahwa: "Sikap adalah sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan perbuatan- perbuatan yang nyata ataupun yang mungkin akan terjadi dalam kegiatan- kegiatan sosial sosial".
Costing HRM adalah proses mengukur dan mengelola biaya yang terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Ini mencakup berbagai aspek seperti rekrutmen, pelatihan, kompensasi, dan manfaat lainnya. Manajemen keselamatan merujuk pada praktik dan kebijakan yang diterapkan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan di tempat kerja. Ini termasuk pencegahan kecelakaan, manajemen risiko, pelatihan keselamatan, dan pemantauan lingkungan kerja.
Sikap terhadap Costing HRM dan Manajemen Keselamatan