Mohon tunggu...
Rifqi dzakwansaputra
Rifqi dzakwansaputra Mohon Tunggu... Lainnya - lahir di malang 21 april 2001

mahasiswa uin maliki malang jurusan pbs

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mata Kuliah yang Dapat Menumbuhkan Rasa Nasionalisme

5 Mei 2020   15:17 Diperbarui: 5 Mei 2020   17:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama saya Rifqi Dzakwan Saputra dan saat ini saya duduk dibangku perkuliahan semester 2, memang masih belom genap satu tahun saya kuliah di Universitas Maulana Malik Ibrahim jurusan Perbankan Syariah.

Pada kesempatan ini saya akan membahas salah satu matakuliah yang saya tempuh di 2 semester ini, yang cukup membuat saya harus beradaptasi dengan tugas yang menumpuk tidak sama hal nya dengan waktu saya duduk di bangku SMA dahulu.

Matakuliah apasih yang menurut saya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme ? matakuliah yang saya maksud yakni kewarganegaraan. Kita tidak asing lagi dengan matakuliah kewarganegaraan ini karena saat kita mulai di bangku sekolah dasar pun sudah diberikan pelajaran kewarganegaraan atau biasa kita sebut pendidikan kewarganegaraan (PKN).

mengapa pemerintah mewajibkan pelajaran kewarganegaraan dari pendidikan sekolah dasar hingga jenjang perkuliahan ? menurut saya pemerintah ingin menjadikan setiap siswa maupun mahasiswa sekalipun agar lebih mempunyai rasa cinta tanah air dan rasa peduli terhadap tanah air.

Walaupun pelajaran kewarganegaraan ini sudah diberikan mulai dari bangku sekolah dasar tetap saja banyak masyarakat yang acuh tak acuh terhadap bangsa ini, karena yang kita ketahui sendiri bahwa saat memperoleh pelajaran kewarganegaraan ini kita merasa bosan karena kebanyakan para guru yang menjelaskannya secara serius.

Tapi tidak hal nya dengan dosen pembimbing mata kuliah kewarganegaraan yang membimbing saya saat pertama kali masuk di bangku perkuliahan ini beliau bernama Bapak Edi Purwanto,M.Si. beliau ini mempunyai metode pembelajaran yang lain dari yang lainnya.

Mengapa saya dapat berpendapat demikian ? dengan 2 semester yang saya dapat dengan beliau adalah metode belajarnya yang cukup membuat para mahasiswanya enjoy untuk menerima matakuliah yang dibawakan oleh Bapak Edi ini sendiri.

Metode pembelajaran yang dibawakan oleh beliau sendiri yaitu para mahasiswa ditugaskan untuk mencari topik pembahasan sesuai yang diinginkan dari mahasiswa itu sendiri tetapi tidak luput dengan tema kewarganegaraan.

Dari sini lah para mahasiswa dapat memperdalam ilmunya sesuai keinginannya yang akan dipresentasikan didepan kelas, sehingga para mahasiswa pun cukup enjoy untuk mempelajari apa yang akan dibahasnya.

Berbeda dari pembimbing pelajaran kewarganegaan yang lain, beliaupun sering mengajak bercanda dengan para mahasiswa nya dan sering juga melontarkan kata-kata gombal terhadap para mahasiswinya, yang saat itu juga membuat para mahasiswa maupun mahasiswinya tertawa terbahak-bahak dengan lelucon gombalnya tersebut.

Tidak hanya sering melontarkan kata-kata lelucon saja Bapak Edi ini juga sering menugaskan bagi para mahasiswa nya yang dapat bermain gitar untuk ikhlas membawa gitarnya saat jam perkuliahan beliau, karena saat ditengah-tengah kelompok presetasi beliaupun menyuruh para mahasiswanya yang dapat bermain gitar ini untuk maju kedepan kelas agar memainkan alat musik itu dan bernyanyi bersama-sama.

Dengan hal itu lah,suasana kelas yang semula hening karena kelompok presentasi yang sedang menerangkan hasil belajarnya menjadi suasana kelas yang sangat nyaman dan enjoy karena kita dapat bernyanyi bersama-sama dengan teman-teman sekelas dan tidak lupa juga dengan dosen favorit kami siapa lagi kalau bukan Bapak Edi sendiri.

Tidak hanya metode pembelajaran yang dibawakan oleh Bapak Edi yang berbeda dengan para pembimbing yang lain tetapi tugas ujian akhir juga yang berbeda dengan dosen pembimbing lainnya, mungkin bapak ini suka untuk tampil beda dengan yang lainnya yaa gaes.

Tugas yang diberikan beliau ini untuk menyelesaikan tugas akhir salah satunya kita ditugaskan untuk membuat artikel. Tetapi artikel yang kita buat ini harus memalui survey kita yang kita tempuh dengan cara mendatangi tempat-tempat ibadah selain dari tempat ibadah agama islam. 

Menurut saya mengapa beliau menyuruh kita seperti itu, karena beliau ingin agar kita dapat mengerti agama yang beragam di tanah air kita ini. Dengan kita mengerti agama-agama di Indonesia ini otomatis kita akan ada rasa saling menghargai dan menghormati perbedaan yang dari dulu ada di tanah air Indonesia ini.

Menurut saya itu saja pengalaman yang saya dapat sharingkan ke teman-teman semua terhadap 2 semester yang saya tempuh dengan dosen yang cukup beda dari para pembimbing pelajaran kewarganegaraan yang lainnya. Dari metode pembelajarannya yang dapat membikin para mahasiswanya enjoy dan senang saat jam perkuliahan sampai tugas yang membuat para mahasiswanya tidak keberatan untuk menyelesaikannya.

Saya berharap agar para dosen yang lain dapat seperti Bapak Edi saat membimbing kami di bangku perkuliahan ini dengan metode pembelajaran yang membuat enjoy para mahasiswanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun