Dengan hal itu lah,suasana kelas yang semula hening karena kelompok presentasi yang sedang menerangkan hasil belajarnya menjadi suasana kelas yang sangat nyaman dan enjoy karena kita dapat bernyanyi bersama-sama dengan teman-teman sekelas dan tidak lupa juga dengan dosen favorit kami siapa lagi kalau bukan Bapak Edi sendiri.
Tidak hanya metode pembelajaran yang dibawakan oleh Bapak Edi yang berbeda dengan para pembimbing yang lain tetapi tugas ujian akhir juga yang berbeda dengan dosen pembimbing lainnya, mungkin bapak ini suka untuk tampil beda dengan yang lainnya yaa gaes.
Tugas yang diberikan beliau ini untuk menyelesaikan tugas akhir salah satunya kita ditugaskan untuk membuat artikel. Tetapi artikel yang kita buat ini harus memalui survey kita yang kita tempuh dengan cara mendatangi tempat-tempat ibadah selain dari tempat ibadah agama islam.Â
Menurut saya mengapa beliau menyuruh kita seperti itu, karena beliau ingin agar kita dapat mengerti agama yang beragam di tanah air kita ini. Dengan kita mengerti agama-agama di Indonesia ini otomatis kita akan ada rasa saling menghargai dan menghormati perbedaan yang dari dulu ada di tanah air Indonesia ini.
Menurut saya itu saja pengalaman yang saya dapat sharingkan ke teman-teman semua terhadap 2 semester yang saya tempuh dengan dosen yang cukup beda dari para pembimbing pelajaran kewarganegaraan yang lainnya. Dari metode pembelajarannya yang dapat membikin para mahasiswanya enjoy dan senang saat jam perkuliahan sampai tugas yang membuat para mahasiswanya tidak keberatan untuk menyelesaikannya.
Saya berharap agar para dosen yang lain dapat seperti Bapak Edi saat membimbing kami di bangku perkuliahan ini dengan metode pembelajaran yang membuat enjoy para mahasiswanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H