Nama saya Rifqi Dzakwan Saputra dan saat ini saya duduk dibangku perkuliahan semester 2, memang masih belom genap satu tahun saya kuliah di Universitas Maulana Malik Ibrahim jurusan Perbankan Syariah.
Pada kesempatan ini saya akan membahas salah satu matakuliah yang saya tempuh di 2 semester ini, yang cukup membuat saya harus beradaptasi dengan tugas yang menumpuk tidak sama hal nya dengan waktu saya duduk di bangku SMA dahulu.
Matakuliah apasih yang menurut saya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme ? matakuliah yang saya maksud yakni kewarganegaraan. Kita tidak asing lagi dengan matakuliah kewarganegaraan ini karena saat kita mulai di bangku sekolah dasar pun sudah diberikan pelajaran kewarganegaraan atau biasa kita sebut pendidikan kewarganegaraan (PKN).
mengapa pemerintah mewajibkan pelajaran kewarganegaraan dari pendidikan sekolah dasar hingga jenjang perkuliahan ? menurut saya pemerintah ingin menjadikan setiap siswa maupun mahasiswa sekalipun agar lebih mempunyai rasa cinta tanah air dan rasa peduli terhadap tanah air.
Walaupun pelajaran kewarganegaraan ini sudah diberikan mulai dari bangku sekolah dasar tetap saja banyak masyarakat yang acuh tak acuh terhadap bangsa ini, karena yang kita ketahui sendiri bahwa saat memperoleh pelajaran kewarganegaraan ini kita merasa bosan karena kebanyakan para guru yang menjelaskannya secara serius.
Tapi tidak hal nya dengan dosen pembimbing mata kuliah kewarganegaraan yang membimbing saya saat pertama kali masuk di bangku perkuliahan ini beliau bernama Bapak Edi Purwanto,M.Si. beliau ini mempunyai metode pembelajaran yang lain dari yang lainnya.
Mengapa saya dapat berpendapat demikian ? dengan 2 semester yang saya dapat dengan beliau adalah metode belajarnya yang cukup membuat para mahasiswanya enjoy untuk menerima matakuliah yang dibawakan oleh Bapak Edi ini sendiri.
Metode pembelajaran yang dibawakan oleh beliau sendiri yaitu para mahasiswa ditugaskan untuk mencari topik pembahasan sesuai yang diinginkan dari mahasiswa itu sendiri tetapi tidak luput dengan tema kewarganegaraan.
Dari sini lah para mahasiswa dapat memperdalam ilmunya sesuai keinginannya yang akan dipresentasikan didepan kelas, sehingga para mahasiswa pun cukup enjoy untuk mempelajari apa yang akan dibahasnya.
Berbeda dari pembimbing pelajaran kewarganegaan yang lain, beliaupun sering mengajak bercanda dengan para mahasiswa nya dan sering juga melontarkan kata-kata gombal terhadap para mahasiswinya, yang saat itu juga membuat para mahasiswa maupun mahasiswinya tertawa terbahak-bahak dengan lelucon gombalnya tersebut.
Tidak hanya sering melontarkan kata-kata lelucon saja Bapak Edi ini juga sering menugaskan bagi para mahasiswa nya yang dapat bermain gitar untuk ikhlas membawa gitarnya saat jam perkuliahan beliau, karena saat ditengah-tengah kelompok presetasi beliaupun menyuruh para mahasiswanya yang dapat bermain gitar ini untuk maju kedepan kelas agar memainkan alat musik itu dan bernyanyi bersama-sama.